JAKARTA - Warga yang tewas bunuh diri di jalur kereta api KM 15+6/7 Jalur Hilir Petak Jalan Cakung-Jatinegara, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu, 2 Oktober, siang, diketahui berjenis kelamin laki - laki.
Dia meregang nyawa setelah disambar Commuter Line relasi Cikarang-Kampung Bandan bernomor KA 5083A yang tengah melintas.
Khosina (54) saksi mata kejadian mengatakan, korban sengaja menabrakkan diri karena warga sudah berusaha meneriaki korban yang masuk jalur commuter line atau KRL (kereta rel listrik).
"Orang dipanggil enggak turun-turun, memang kayaknya sengaja bunuh diri, tadinya di bawah, lalu pas ada kereta naik ke jalur KRL," kata Khosina kepada wartawan, Rabu, 2 Oktober.
Khosina menjelaskan, awalnya korban berdiri di jalur kereta jarak jauh bukan commuter line. Namun saat dia menunggu tidak ada kereta yang melintas, akhirnya korban berpindah ke rel KA jalur commuter line.
"Awalnya korban berdiri di rel kereta yang jarak jauh bukan KRL, lalu pindah ke jalur KRL pas melihat enggak ada kereta," katanya.
Khosina mengungkapkan, pada awalnya warga tidak berani mengevakuasi tubuh korban dari jalur kereta api.
"Yang mengangkat korban di rel itu Marinir, warga enggak ada yang berani mengangkat. Sama anggota Marinir dipindahkan ke bawah, karena kereta sudah mengantri," ucapnya.
BACA JUGA:
Korban tidak membawa identitas saat ditemukan tewas.
"Enggak ada (identitas), bukan orang sini, orang jauh sepertinya," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga tanpa identitas diduga melakukan aksi bunuh diri dengan menabrakkan diri ke kereta Commuter Line relasi Cikarang-Kampung Bandan bernomor KA 5083A yang tengah melintas.
Kejadian terjadi di KM 15+6/7 Jalur Hilir Petak Jalan Cakung-Jatinegara, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu, 2 Oktober, siang, sekitar pukul 12.00 WIB.
"Benar ada orang tertemper. Kami terima laporan dari masinis PLB 5083A (CL Ckr-Kpb) TS 205 JR 28+19 (SF 12) telah tertemper orang di Km 15+6/7 Jalur Hilir Petak Jalan Cakung-Jatinegara," kata Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko kepada VOI, Rabu, 2 Oktober, siang.
Sebelum kejadian terjadi, masinis kereta telah membunyikan klakson lokomotif namun tidak dihiraukan.
"Kami sudah koordinasi dengan pihak terkait yakni Petugas Keamanan Dalam (PKD) Stasiun Klender tengah menuju ke lokasi," katanya.
(Rizky Sulistio)a