Bagikan:

JAKARTA - Militer Israel mengirimkan divisi tambahan untuk bergabung dalam perang darat di Lebanon selatan.

Jumlah unit militer Israel dirahasiakan, namun satu divisi biasanya terdiri dari sekitar 10.000 tentara.

Penambahan tentara dalam jumlah besar terjadi meskipun Israel mengklaim operasinya di Lebanon terbatas, terlokalisasi, dan ditargetkan.

Dilansir CNN, Rabu, 2 Oktober, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memerintahkan warga sipil Lebanon di puluhan desa untuk meninggalkan rumah mereka dan pindah ke utara Sungai Awali, yang berjarak sekitar 30 mil sebelah utara perbatasan dengan Israel.

Militer mengatakan Divisi ke-36 IDF dan pasukan tambahan bergabung dalam operasinya menargetkan Hizbullah yang didukung Iran.

Divisi tersebut mencakup tentara dari Brigade Golani, Brigade Lapis Baja ke-188, dan Brigade Infanteri ke-6, kata IDF. Mereka didampingi oleh Angkatan Udara Israel dan Brigade Artileri ke-282.

Militer bulan lalu memindahkan divisi elit ke-98 dari Gaza ke Israel utara.

Jumlah tentara Israel yang ditempatkan di Lebanon selatan masih belum jelas menyusul pengumuman militer pada Selasa, 2 Oktober, mengenai serangan melintasi perbatasan utaranya.

Militer Israel telah melakukan beberapa serangan sporadis di perbatasan Lebanon-Israel namun pasukannya masih belum berada di wilayah Lebanon, kata sumber dari Pasukan Sementara PBB di Lebanon.

Penilaian soal Israel belum melancarkan invasi skala penuh didukung oleh dua sumber keamanan tingkat tinggi Lebanon lainnya.

Pasukan Israel melancarkan serangan dalam beberapa hari terakhir, meningkatkan serangan udara yang telah menewaskan lebih dari seribu orang, menghancurkan rumah-rumah dan membuat sekitar 1 juta orang mengungsi di Lebanon.