Bagikan:

JAKARTA - Pejabat Israel mengatakan tidak akan ada pendudukan jangka panjang di Lebanon, namun enggan memberikan jangka waktu saat operasi darat terbatas diluncurkan ke selatan Lebanon.

Militer Israel mengatakan pihaknya sudah memulai serangan darat terbatas ke wilayah selatan Lebanon, guna menyasar target-target terkait dengan kelompok militan Hizbullah.

Para pejabat Israel berusaha keras untuk mengkarakterisasi operasi darat di Lebanon selatan sebagai operasi yang terbatas, dengan mengatakan "tidak akan ada pendudukan jangka panjang" tetapi menolak untuk menentukan durasinya, melansir CNN 1 Oktober.

Pasukan Israel akan difokuskan untuk menyingkirkan "ancaman langsung" dari desa-desa Lebanon di sepanjang perbatasan, termasuk kemampuan Hizbullah untuk menyusup ke Israel utara, kata para pejabat Israel.

Seorang pejabat senior Israel juga mengatakan, Israel tidak berencana untuk tetap berada di Lebanon, mengatakan "tidak akan ada pendudukan jangka panjang di Lebanon selatan."

Namun para pejabat itu menolak untuk mengatakan seberapa dalam pasukan Israel akan masuk ke negara itu atau berapa lama operasi itu diperkirakan akan berlangsung.

Diberitakan sebelumnya,militer Israel mengatakan pasukan angkatan daratnya telah memulai serangan terbatas, terlokalisasi dan tertarget terhadap Hizbullah di wilayah perbatasan Lebanon selatan.

Dalam sebuah pernyataan mereka mengatakan, target tersebut terletak di desa-desa dekat perbatasan dan menimbulkan ancaman langsung bagi masyarakat di Israel utara.

Angkatan udara dan artileri Israel mendukung pasukan darat dengan serangan tepat sasaran terhadap target militer, kata pernyataan itu.

Operasi tersebut disetujui dan dilaksanakan sesuai dengan keputusan otoritas politik negara, katanya.

Dalam pengumuman serangan darat yang ditargetkan di Lebanon selatan, Israel mengatakan operasi dengan sandi 'Operation Northern Arrows' tersebut, akan terus berlanjut sesuai dengan penilaiannya terhadap situasi dan "sejalan dengan pertempuran di Gaza dan di arena lain."

Militer Israel mengatakan, mereka beroperasi di bawah "rencana metodis yang ditetapkan oleh Staf Umum dan Komando Utara yang telah dilatih dan dipersiapkan oleh tentara IDF dalam beberapa bulan terakhir."

"IDF terus beroperasi untuk mencapai tujuan perang dan melakukan segala yang diperlukan untuk membela warga Israel dan mengembalikan warga Israel utara ke rumah mereka," katanya.

Sebelumnya Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Hari Senin telah mengatakan kepada kepala dewan lokal di Israel utara, fase berikutnya dari perang di sepanjang perbatasan selatan Lebanon akan segera dimulai, dan akan mendukung tujuan membawa pulang warga Israel yang telah melarikan diri dari roket Hizbullah selama hampir satu tahun perang perbatasan.

Pada hari yang sama, wakil pemimpin kelompok militan Lebanon Hizbullah Naim Qassem mengatakan Israel tidak akan berhasil mencapai tujuannya, memastikan kelompok tersebut siap menghadapi invasi darat ke Lebanon.

"Kami akan menghadapi kemungkinan apa pun, kami siap jika Israel memutuskan untuk masuk melalui darat dan pasukan perlawanan siap untuk pertempuran darat," katanya, pidato pertama petinggi Hizbullah, usai serangan Israel pekan lalu yang menewaskan pemimpin kelompok itu, Hassan Nasrallah di Beirut, Lebanon.

Qassem mengatakan Hizbullah akan terus mengikuti jejak Nasrallah. Ia mengatakan, mereka akan melanjutkan operasinya, bekerja sesuai dengan rencana yang telah disusun.

Terpisah, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan, Israel mengabari mereka perihal serangan darat terbatas ke Lebanon selatan.

"Inilah yang telah mereka informasikan kepada kami bahwa mereka saat ini sedang melakukan operasi terbatas yang menargetkan infrastruktur Hizbullah di dekat perbatasan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller kepada wartawan, melansir Reuters.