Bagikan:

JAKARTA - Tentara Lebanon membantah laporan yang menyebut mereka mundur dari posisi perbatasan selatan beberapa kilometer setelah serangan darat Israel ke negara tersebut.

“Unit militer (Lebanon) yang dikerahkan di selatan sedang memposisikan ulang titik pengamatan tertentu di wilayah tanggung jawab mereka,” kata Komando Angkatan Darat dikutip CNN, Selasa, 1 Oktober.

Tentara disebut terus berkoordinasi dengan Pasukan Sementara PBB di Lebanon.

Sebelum serangan Israel, sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada CNN pada Senin, 30 September tentara Lebanon telah mengevakuasi pos pengamatan di perbatasan selatan dan pindah ke barak di desa-desa perbatasan.

Sementara itu yang terbaru dari invasi Israel, serangan militer Israel menewaskan seorang militan Palestina di sebuah kamp pengungsi di Lebanon selatan.

Kantor Berita Nasional (NNA) yang dikelola pemerintah Lebanon melaporkan serangan pada Senin, 30 September malam di kamp pengungsi Ain Al-Helweh menargetkan rumah Munir Muqdah, komandan Brigade Martir Al-Aqsa di Lebanon dan ayah dari militan yang terbunuh, kata laporan itu pada Selasa, 1 Oktober.

Brigade Martir Al-Aqsa, sayap militer partai politik Palestina Fatah, mengumumkan kematian Hassan Munir Muqdah dalam apa yang mereka gambarkan sebagai operasi pembunuhan.