JAKARTA - Islam Hijazy, manajer program HEAL Palestine di Gaza, ditembak mati saat berkendara. Korban meninggalkan seorang suami dan dua anak kecil.
Menurut saksi mata dan jurnalis lokal dari Khan Younis, sekelompok pria bersenjata membunuh Hijazy. Mereka mengatakan orang-orang bersenjata yang berada di dalam beberapa mobil, menghentikan mobilnya dan menembaknya beberapa kali. Identitas penyerang tidak diketahui.
Namun, suami korban, Moumen Al-Farram, mengatakan kepada CNN menduga penembakan ini salah sasaran.
“Ini tampaknya merupakan pembunuhan yang tidak disengaja karena kesalahan identitas. Anggota pasukan keamanan menembaki jip istri saya yang dikendarainya,” kata dia, Jumat, 27 September.
“Pasukan keamanan sedang mengejar seseorang yang mengendarai jip yang mirip dengan yang ditumpangi istri saya,” sambungnya.
BACA JUGA:
Pernyataan keluarga menyebutkan mereka menunda pemakaman Hijazy sampai otoritas setempat mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan apa yang terjadi.
Ketidakamanan di Gaza dan kehadiran banyak kelompok bersenjata telah membuat kerja kemanusiaan di wilayah tersebut semakin sulit sejak Oktober 2023.
Meskipun Hamas telah menguasai Gaza sejak tahun 2006, konflik yang terjadi selama 11 bulan terakhir telah mengurangi kemampuannya untuk menegakkan keamanan, dan terjadi peningkatan geng kriminal.