JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania menyatakan belum mendapat laporan WNI yang menjadi korban akibat konflik antara Palestina dan Israel di Jalur Gaza yang meletus pada Sabtu 7 Oktober.
Diketahui, kelompok militan Palestina Hamas, pada Sabtu kemarin, melancarkan serangan gabungan ke Israel.
Serangan itu dilakukan, dengan sejumlah orang bersenjata memasuki beberapa kota di Israel, dan penembakan senjata roket dari Jalur Gaza.
Menurut laporan yang dikeluarkan oleh KBRI Amman melalui rilis pers dari Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
"KBRI telah melakukan koordinasi dengan masyarakat setempat di Gaza dan memverifikasi bahwa hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban konflik tersebut," tulis ANTARA, Minggu 8 Oktober.
Konflik di Jalur Gaza pecah akibat ketegangan yang muncul setelah penutupan pintu masuk dan keluar di wilayah tersebut beberapa waktu sebelumnya. Dalam situasi konflik ini, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengumumkan perang terbuka melawan Palestina.
KBRI Amman telah memberikan imbauan kepada WNI yang berada di wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari lokasi-lokasi konflik. Selain itu, para WNI juga dianjurkan untuk tidak melakukan perjalanan wisata ke wilayah tersebut. Data dari KBRI menunjukkan bahwa ada 13 WNI yang tinggal di Gaza.
KBRI Amman juga telah menyiagakan hotline dengan nomor +962 7 7915 0407. Bagi WNI yang berada di wilayah Mesir dan Lebanon yang berbatasan dengan Israel dan memerlukan bantuan, mereka dapat menghubungi hotline KBRI Kairo pada nomor +201022229989 atau Hotline KBRI Lebanon pada nomor +9613199493.
Diberitakan Beritasatu.com sebelumnya, setidaknya 22 orang tewas dan lebih dari 500 orang terluka setelah roket ditembakkan dari Gaza ke Israel oleh kelompok militan Palestina Hamas. Serangan terakhir ini menjadi salah satu eskalasi paling serius dalam konflik Israel-Palestina selama bertahun-tahun.
BACA JUGA:
Media Israel melaporkan, baku tembak antara kelompok pejuang Palestina dan pasukan keamanan terjadi di kota-kota di Israel selatan. Kepolisian Israel mengatakan ada 21 insiden baku tembak di Israel selatan, yang menunjukkan tingkat serangan tersebut.
Kantor berita Palestina, WAFA mengungkap rumah sakit Indonesia di Beilt Lahiya, Jalur Gaza menjadi sasaran serangan udara militer Israel pada Sabtu kemarin. Seorang petugas medis tewas, sejumlah orang lainnya terluka dan peralatan penting rumah sakit lainnya rusak.