Bagikan:

JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3  Pramono Anung mengaku akan melanjutkan pembuatan sumur resapan yang sebelumnya dijalankan oleh Anies Baswedan semasa Gubernur DKI Jakarta.

Pramono menyadari pembangunan sumur resapan kerap dikritik, bahkan ditentang oleh DPRD DKI Jakarta, terutama Fraksi PDIP karena dinilai tidak efektif mengendalikan banjir.

DPRD pun sempat menghapus alokasi anggaran sumur resapan yang diajukan Pemprov DKI. Sehingga, progres penambahan titik sumur resapan berjalan lambat karena hanya menggunakan sisa anggaran yang ada.

"Enggak apa-apa (melanjutkan pembangunan sumur resapan). Saya berbeda dengan DPRD saya juga enggak apa-apa. saya bukan DPRD DKI. Saya calon gubernur, tentunya saya melihat apa yang baik, apa yang tidak baik," kata Pramono di kediamannya, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat, 27 September.

Mantan Sekretaris Kabinet ini menegaskan tak masalah bila ia melanjutkan program gagasan gubernur terdahulu. Dalam penanggulangan banjir secara keseluruhan, Pramono menilai perlu adanya sinergi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

Hal ini sudah dilakukan dengan pengoperasian waduk Sukamahi dan Ciawi oleh pemerintah pusat yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Desember 2022 lalu. Sementara itu, Pemprov DKI mengaktifkan pompa-pompa yang menguras aliran air di sungai agar tidak meluap ke permukiman ketika hujan tiba.

Jika ada program lainnya yang bisa mengurangi dampak banjir, lanjut Pramono, ia akan menjalankannya, termasuk sumur resapan.

Berbagai cara harus dilakukan. Saya bukan orang yang kemudian (mempermasalahkan) ini punya Pak Anies, ini punya siapa," ucap Pramono.

"Kalau kemudian resapan itu akan membuat banjir menjadi berkurang, ya kenapa tidak dilakukan? Jadi semua cara harus dilakukan, karena memang Jakarta ini tempatnya adalah flat dengan permukaan air laut. Bahkan di beberapa tempat sudah di bawahnya," tambahnya.