Bagikan:

JAKARTA - Museum Transportasi yang terletak di dalam area Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur akan dilakukan revitalisasi agar lebih modern.

Rencana itu telah ditandatangani dalam nota kesepahaman atau Memorandum of understanding (MoU) antara Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) dan Kementerian Perhubungan RI pada Minggu, 22 September.

"Setelah 33 tahun berlalu, kami rasa perlu dilakukan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan pengunjung TMII," kata Dirut TMII, Intan Ayu Kartika kepada wartawan, Minggu, 22 September.

Nantinya, museum transportasi akan direvitalisasi mengikuti perkembangan jaman dan trend dalam peran dan fungsi museum sebagai pusat informasi dan edukasi di TMII.

Untuk itu, TMII dan Kementerian Perhubungan sepakat untuk merevitalisasi Museum Transportasi. Langkah ini, kata Intan, dilakukan dalam rangka memperluas cakupan dan substansi materi yang didapatkan oleh pengunjung.

"Termasuk memberikan pengalaman berkunjung yang lebih baik, lebih menarik, dan dapat dinikmati oleh semua usia," ujarnya.

Revitalisasi akan dimulai pada Oktober 2024 sampai tahun 2025 mendatang.

"Revitalisasi segera kami mulai Oktober 2024 hingga target selesai awal tahun 2025, tapi tetap buka kok atau beroperasi museum nya," kata Intan.

Sementara Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Subagiyo mengatakan, nantinya museum yang berdiri di atas lahan dengan luas 6,25 hektar itu akan direvitalisasi dengan tampilan modern.

Pengujung yang datang akan lebih disajikan pemaparan secara rinci perihal pentingnya pemanfaatan transportasi untuk beraktivitas masyarakat. Pengerjaan akan dilakukan Kemenhub bersama pengurus TMII.

"Nanti akan kami poles menjadi tempat yang lebih modern, infografis nya juga akan kami perbaiki dan di sini juga merupakan miniatur Indonesia," katanya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, revitalisasi dilakukan karena museum transportasi berstatus milik Kemenhub. Pihaknya juga mengikuti arahan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terkait mempersatukan Indonesia dengan membangun konektivitas yang berguna.

Diharapkan, revitalisasi tersebut dapat bertujuan untuk memajukan pertumbuhan, yakni logistik dan pariwisata.