Bagikan:

JAKARTA - PT. Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko (Persero) atau TWC sebagai anggota Holding BUMN Pariwisata mengungkapkan revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) bertujuan mengembalikan marwah destinasi pariwisata tersebut.

Direktur Utama PT TWC Edy Setijono mengatakan revitalisasi TMII itu dilakukan untuk mendukung penyelenggaraan Presidensi G20 2022. Selain itu, revitalisasi ini berfungsi untuk mengembalikan marwah TMII seperti sediakala.

"Renovasi ini dilakukan untuk mengembalikan marwah seperti sediakala. Seperti proporsi ruang terbuka hijau dengan bangunan yang dulu 70 banding 30 persen, saat ini kebalikannya. Selain itu, kami agendakan aktivitas destinasi dengan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait," kata Edy dalam keterangan tertulis dikutip Antara, Jumat, 28 Januari.

Renovasi TMII itu telah mendapat penugasan khusus dari Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 116 Tahun 2021 tentang percepatan pelaksanaan pembangunan infrastruktur untuk mendukung penyelenggaraan acara internasional di Bali, DKI Jakarta, NTB, dan NTT.

Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, total anggaran yang dipersiapkan untuk renovasi TMII mencapai sekitar Rp1,13 triliun untuk 2022.

Basuki memaparkan renovasi TMII senilai Rp1,13 triliun itu antara lain akan dilakukan dalam bentuk penanganan jalan kawasan TMII, penataan area gerbang utama, renovasi Joglo (Sasono Utomo, Sasono Langen Budoyo, dan Sasono Adiguno).

Kemudian, untuk renovasi museum, penataan lanskap pulau-pulau di Danau Archipelago, renovasi museum Theater Garuda, Museum Telkom dan Keong Mas, struktur parkir (elevated), serta revitalisasi Danau Archipelago.

Sementara itu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan TMII diharapkan bisa menjadi destinasi yang inklusif serta bisa dijangkau oleh semua masyarakat Indonesia.

"Keindahan lanskap dan atraksi destinasi di TMII karena revitalisasi ini semoga tetap bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Kami ingin TMII menjadi destinasi yang inklusif," kata Pratikno.