JAKARTA – Perusahaan elektronik Jepang, Icom, telah membantah keras tuduhan bahwa perangkat nirkabel yang meledak di Lebanon beberapa waktu lalu adalah produk buatan mereka.
Dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis pada hari Jumat, melansir Reuters, 21 september, Icom menyatakan bahwa berdasarkan berbagai informasi yang telah dikumpulkan, sangat kecil kemungkinan perangkat yang meledak tersebut merupakan produk dari perusahaan mereka.
Pernyataan ini muncul setelah beredarnya gambar walkie-talkie yang digunakan oleh kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon. Pada perangkat tersebut, terlihat jelas label bertuliskan "ICOM" dan "buatan Jepang". Ledakan yang melibatkan walkie-talkie tersebut terjadi pada hari Rabu lalu.
Meskipun terdapat bukti visual yang mengarah pada produk Icom, pihak perusahaan tetap bersikukuh bahwa setelah dilakukan penyelidikan internal, kesimpulan yang diambil adalah perangkat tersebut bukan merupakan produk asli Icom.
BACA JUGA:
Sebelumnya, tepat sehari setelah ledakan pager secara bersamaan di Lebanon pada 17 September, perangkat walkie-talkie juga meledak di berbagai wilayah Lebanon.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, 37 orang tewas dan lebih dari 3.000 orang terluka akibat ledakan tersebut.
Gerakan Hizbullah dan pemerintah Lebanon menyalahkan Israel atas insiden tersebut.
Pihak berwenang Israel tidak membenarkan atau menyangkal keterlibatan mereka.