JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) bekerja sama dengan sejumlah pihak saat ini sedang fokus pada pemutakhiran data inovasi di laman Jaringan Inovasi Pelayanan Publik Nasional (JIPPNas) dalam rangka mempercepat integrasi data.
"Integrasi ini diharapkan untuk proses otomatisasi data antar-sistem, menyederhanakan penyediaan data, dan menyediakan informasi yang 'real time'," kata Sekretaris Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Akik Dwi Suharto Rudolfus melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, data awal inovasi pelayanan publik pada JIPPNas ini bersumber dari Kementerian PANRB hasil Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP), Kementerian Dalam Negeri dari Innovation Government Award (IGA), dan Lembaga Administrasi Negara dari Laboratorium Inovasi (LABINOV) yang berjumlah 2.928 inovasi pelayanan publik.
Dari jumlah data inovasi tersebut kata Akik, perlu pemutakhiran dan validasi untuk memastikan bahwa data inovasi tersebut masih eksis berjalan dengan baik. Namun, dalam progres-nya, masih terdapat beberapa kendala dalam pemutakhiran data inovasi tersebut.
BACA JUGA:
"Dari 2.298 inovasi pelayanan publik di JIPPNas ini, kami sudah memutakhirkan data, disini kami melihat hasil pemutakhiran data tinggal 32 persen. Banyak inovasi-inovasi yang sudah lama, namun tidak bisa dimutakhirkan," tuturnya.
Selain itu, Kementerian PANRB sedang merancang bentuk integrasi antar-pemangku kepentingan melalui laman JIPPNas milik Kementerian PANRB, Tuxedovation di bawah Kementerian Dalam Negeri, dan Inoland yang merupakan milik Lembaga Administrasi Negara.
"Kami baru memulai penyusunan integrasi. Dan ke depannya bisa menyatukan, atau pertukaran data antara JIPPNas, Tuxedovation, dan Inoland," ujarnya.
Akik menambahkan bahwa nantinya pada integrasi data JIPPNas, tidak hanya untuk mengurangi reduksi data, tetapi juga untuk pertukaran data yang tidak menyulitkan.
Ia berharap, ke depan JIPPNas, tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh Kementerian PANRB, Kemendagri, dan LAN, tetapi juga instansi-instansi terkait lainnya dalam melakukan pengembangan inovasi.
Dalam kesempatan itu, Kepala Pusat Inovasi Administrasi Negara LAN Hartoto menjelaskan bahwa Inoland dibangun dengan fitur-fitur yang memuat berbagai informasi yang diperlukan untuk mendukung inovasi sejak proses maupun setelah proses pengembangan inovasi.
Menurut dia, informasi dan perangkat pada tahap proses menyediakan bahan pembelajaran melalui video, coaching clinic online, ruang konsultasi, seperti Laboratorium Inovasi, Model Inovasi, dan Workshop Champion of Innovation.
Sementara pada pasca proses, lanjut Hartoto, ekosistem pengetahuan dan inovasi akan menyediakan informasi dan perangkat monitoring, serta evaluasi dari inovasi yang telah dihasilkan untuk "feedback" bagi pengembangan inovasi selanjutnya.
"Inoland dilengkapi dengan beberapa layanan inovasi yang berisikan informasi mengenai produk-produk layanan yang dimiliki dan dijalankan oleh Pusat Inovasi Administrasi Negara, yakni Laboratorium Inovasi, Workshop Champion Inovasi, dan Pengukuran Dampak Inovasi," tuturnya.