BEKASI - Tetangga korban, Icha Marisa mengungkap alasan warga kampung Galian, Sukamurni, Cikarang, Kabupaten Bekasi memasung Hifdudin, karena pria dengan gangguan jiwa itu disebut galak terhadap warga sekitar.
“Galak sama warga jadi mau engga mau mau terpaksa pake jalan pasung,” kata Icha saat dikonfirmasi VOI, Jumat, 13 September.
Dia kerap memukul orang-orang yang di depannya. Meski korbannya anak kecil maupun lanjut usia (lansia).
“Ada anak-anak lewat bawa sepeda dicegat lalu dipukul. Akhirnya itu bocah kabur, sepeda sampai ditinggal soalnya ketakutan,” ucapnya.
Tak hanya itu, dia juga pernah membakar berkas-berkas yang ada di dalam rumahnya. Bahkan baju neneknya pernag dibakar Hifdudin.
“Data-data BPJS, baju-baju neneknya, kasur bantal tiker selimut, kain dbakar bakar pakai korek sama dia. Untung saja tidak sampai kebakaran di rumahnya,” ungkapnya.
BACA JUGA:
Kendati demikian Marisa mengaku tidak tega melihat tetangganya itu dipasung. Namun karena minimnya biaya dan sikapnya yang sulit diatur, Icha hanya bisa pasrah dengan kondisi keluarga Hifdudin.
“Jadi saya sebagai tetangga yang rumahnya di depan rumah dia merasa kasian lihat Hifdudin. Tapi kasian juga tetangga sekitarnya, soalnya berisik banget,” tutupnya
Sebagai informasi, seorang ODGJ bernama Hifdudin telah dilakukan pemasungan selama 1 bulan lamanya oleh warganya di kampung Galian, Sukamurni, Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Sampai saat ini, korban akhirnya dilepas dan dievakuasi ke RSJ Grogol, Jakarta Barat setelah ada relawan yang membantu.
Saat dievakuasi, pada kaki korban mengalami pembusukan. Bahkan di kakinya terlihat ada belatung dan lalat yang menempel pada kulitnya.