JAKARTA - Seorang pria bernama Hifdudin (26) dipasung kerena mengalami gangguan jiwa dan dianggap membahayakan. Pemasungan dilakukan oleh sejumlah warga di Kampung Galian, Sukamurni, Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Marisa Icha (33), salah satu warga sekitar mengatakan bila Hifdudin dipasung sejak satu bulan yang lalu. Sebab menurut Icha, korban kerap mengamuk dan membuat resah warga.
“Dia dipasung baru sebulan yang lalu. Dia ngamuk-ngamuk,” kata Marisa saat dikonfirmasi VOI, Rabu, 11 September.
Marisa juga menceritakan, sebenarnya korban dulu pernah diobati di Rumah Sakit Jiwa Grogol, Jakarta Barat. Dia diberikan obat hingga tindakannya tidak terlalu berlebihan.
Namun seiring berjalannya waktu, obatnya sering dibuang. Sedangkan jarak rumah sakit dengan rumah korban yang sangat jauh membuat kondisi Hifdudin tidak tertangani dengan baik. Apalagi kondisi ekonomi yang terhimpit.
“Jadi dulu obatnya sering dibuang sama dia. Dia merasa ‘ngapain minum obat, memang gua gila? Memang gua stress?’ Padahal belum sembuh. Jadi dipulangin dari sana (RSJ grogol),” ungkapnya.
Kondisi keluarganya yang disebut berantakan membuat Hifdudin mengalami depresi hingga sering mengamuk. Dia tinggal bersama neneknya.
BACA JUGA:
“Neneknya sering nangis, mau diobatin tidak ada uang. Jadi cuma bisa pasrah,” ungkapnya.
Pihak RT RW setempat mengetahui persoalan Hifdudin dilakukan pemasungan. Namun hanya itu yang bisa dilakukan saat ini agar warga sekitar merasa nyaman menjalani kehidupan sehari-hari.
“RT mengetahui. Dia yang bantu bawa ke RSJ Grogol. Tapi, karena tidak ada biaya dan jauh. Terus meresahkan, jadinya dipasung. Ini dipasungnya di rumah neneknya, di dalam kamar,” ucap Icha.
Sebagaimana diketahui, pemerintah terus berusaha memberikan kemudahan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum yang membutuhkan.
Namun sangat miris, adanya berbagai macam program kesehatan di sejumlah rumah sakit yang telah berjalan saat ini, pemasungan terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) masih terjadi di 2024.