Bagikan:

JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Hari Kamis mereka telah melakukan evakuasi terhadap 97 pasien, sekitar setengahnya adalah anak-anak, dari Jalur Gaza, Palestina ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk perawatan medis, mendesak dimulainya kembali pemindahan tersebut secara rutin.

"Ini adalah evakuasi terbesar dari Gaza sejak Oktober 2023," jelas Richard Peeperkorn, Perwakilan WHO untuk wilayah Palestina yang diduduki mengatakan kepada wartawan tentang operasi tersebut, yang berlangsung pada Hari Rabu, dilansir dari Reuters 13 September.

Pasien tersebut termasuk orang-orang yang menderita kanker, penyakit darah dan ginjal, serta trauma, katanya.

Mereka dievakuasi melalui jalan darat dan kemudian melalui udara dari bandara Ramon di Israel.

"Gaza membutuhkan koridor medis. Kami membutuhkan sistem yang lebih terorganisasi dan berkelanjutan," katanya, seraya menambahkan lebih dari 10.000 warga Gaza tengah menunggu pemindahan.

Peeperkorn juga mengatakan, lebih dari 500.000 anak di Gaza kini telah divaksinasi dalam fase pertama kampanye polio yang akan berakhir di Gaza utara pada Hari Kamis.

"Kami senang dengan kampanye polio ini dan juga cukup yakin bahwa kami telah menjangkau sejumlah besar anak dalam waktu yang singkat ini. Kami yakin telah mencapai target 90 persen," terangnya.

Diketahui, konflik Israel-Hamas telah menghancurkan sistem kesehatan Gaza dan hanya 17 dari 36 rumah sakit yang saat ini berfungsi sebagian, menurut perkiraan WHO.

Penyeberangan utama Rafah untuk pemindahan medis dari Gaza ke Mesir telah ditutup sejak Mei, ketika Israel meningkatkan kampanye militernya di Gaza selatan.

Terpisah, jumlah korban tewas Palestina akibat agresi mematikan Israel terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 kini telah melonjak menjadi 41.118, sumber medis mengonfirmasi pada Hari Kamis, dengan korban luka-luka mencapai 95.125 orang, dikutip dari WAFA.