Bagikan:

JAKARTA - Pembangunan rute MRT Jakarta lintas timur-barat untuk fase 1 sepanjang 24,5 kilometer mulai dilakukan setelah pencanangan oleh Presiden Joko Widodo, kemarin.

Direktur PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat menargetkan, konstruksi MRT dengan rute Medan Satria (Bekasi) menuju Tomang (Jakarta Barat) akan selesai pada tahun 2031.

“Kita akan segera memulai proses tender yang rencananya akan dilakukan tahun depan (2025) dengan target penyelesaian proyek konstruksinya pada 2031,” ucap Tuhiyat dalam keterangannya, Kamis, 12 September.

Setelah beroperasi kelak, Tuhiyat berharap MRT lin timur-barat berkontribusi dalam mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan mobilitas masyarakat.

"Bagi MRT Jakarta, ini merupakan bagian dari pelaksanaan mandat yang telah diberikan untuk membangun dan memperluas jaringan MRT Jakarta sebagai backbone sistem transportasi modern perkotaan di wilayah DKI Jakarta,” ucap dia.

MRT tin timur-barat fase 1 tahap 1 membentang sepanjang sekitar 24,5 kilometer menghubungkan Tomang, Kota Administrasi Jakarta Barat dan Medan Satria, Kota Bekasi.

Di antara Ujung Menteng dan Medan Satria, di luar jalur utama, akan dibangun penambahan jalur ke arah utara sepanjang sekitar 5,9 kilometer sebagai akses Depo di Rorotan, Kota Administrasi Jakarta Utara. Sehingga, total jalur yang dibangun mencapai 30,4 kilometer.

Di tahap ini juga rencananya akan dibangun 21 stasiun yang terdiri dari delapan stasiun bawah tanah (underground) dan 13 stasiun layang (elevated) serta satu depo di permukaan tanah (at grade).

Waktu tempuh yang direncanakan ialah 45 menit per perjalanan dengan target penumpang mencapai 284.900 orang per hari.

Pembangunan proyek ini didanai oleh pinjaman JICA melalui co-financing bersama ADB. Lalu, pembangunan sepanjang sekitar 800 meter di wilayah Kota Bekasi dibiayai melalui hibah Pemerintah Pusat dan operasionalnya dibebankan kepada Pemprov DKI Jakarta melalui skema public service obligation (PSO).