JAKARTA - Tujuh pelaku pengancaman saat Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia. Salah satu pelaku melempar ancaman akan menembak pemimpin umat Katolik dunia di media sosial.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menyebut pelaku yang mengancam akan menembak Paus Fransiskus yakni berinisal RS yang ditangkap di Padang Pariaman, Sumatera Barat, pada 5 September.
"Memprovokasi di media sosial TikTok pada tanggal 5 September 2024 dengan narasi ancaman untuk melakukan penembakan terhadap Paus sebagai berikut, 'gw dah di istana mau nembak si paus'," ucap Aswin dalam keterangannya, Jumat, 6 September.
Sementara untuk tersangka lainnya yakni HS juga mengancam dengan kalimat akan melakukan pengeboman terhadap Paus Fransiskus. Ancaman itu disampaikan di kolom komentar akun Youtube Komsos Konferensi Waligereja Indonesia.
"HS ditangkap di Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung," kata Aswin
Untuk HFP berperan menyerukan untuk melakukan dokumentasi dan mempelajari protokol keamanan Istiqlal menjelang kunjungan Paus ke Jakarta. Dia ditangkap di Bogor, Jawa Barat.
Kemudian, LB yang ditangkap di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Perannya, mengunggah narasi provokasi dengan memberikan gambar bom di kolom komentar di salah satu akun media sosial Instagram yang memberitakan perihal kedatangan Paus ke Jakarta.
DF ditangkap di wilayah Rawalumbu, Bekasi. Keterlibatan menyampaikan narasi provokasi untuk melakukan serangan terhadap kegiatan kunjungan Paus ke Jakarta.
Lalu, FA yang ditangkap di Bekasi Timur, Kota Bekasi. Perannya, menyampaikan provokasi di media sosial untuk membakar tempat peribadatan (gereja) saat kunjungan Paus ke Jakarta.
BACA JUGA:
ER ditangkap di Cibitung, Kabupaten Bekasi. Perannya, menggunakan akun Akun ABU MUSTAQIIM berkomentar di Facebook dengan kalimat provokasi yakni:
...BBBOOOMMM...!!! sebagai tanggapan atas Khotbah Paus Fransiskus yang akan Khutbah di Masjid Istiqlal. Bahkan, dia berbaiat kepada ISIS di tahun 2014 dan memiliki keinginan untuk hijrah.