JAKARTA - Otoritas Korea Selatan meminta warga negara itu untuk berhati-hati, setelah Korea Utara melanjutkan kembali pengiriman balon sampah, mengimbau untuk melaporkan petugas jika menemukan balon jenis itu.
Militer Korea Selatan mengatakan, penerbangan balon pada Hari Kamis merupakan hari kedua berturut-turut gelombang baru provokasi yang dikecam Seoul "tidak masuk akal".
"Karena (Korea Utara) telah menerbangkan balon lagi sejak pukul 9 pagi, kami menyarankan masyarakat untuk berhati-hati terhadap benda jatuh dan melapor ke unit militer terdekat atau polisi ketika menemukan balon jatuh," kata Kepala Staf Gabungan (JCS) dalam pemberitahuan kepada wartawan, melansir The Korea Times 5 September.
Sekitar 20 balon diambil di Seoul dan Provinsi Gyeonggi di sekitarnya, dengan sebagian besar berisi kertas bekas dan botol plastik, kata JCS. Tidak ada zat berbahaya yang ditemukan.
Langkah itu dilakukan setelah Korea Utara mengirim sekitar 420 balon pembawa sampah dari Rabu malam hingga Kamis dini hari dalam apa yang menandai dimulainya kembali kampanye balonnya setelah berhenti hampir sebulan.
Sebelumnya, Korea Utara sejak akhir Mei telah meluncurkan ribuan balon berisi sampah sebagai balasan terhadap selebaran anti-Pyongyang yang dikirim oleh para pembelot dan aktivis Korea Utara di Korea Selatan.
Sebelum peristiwa terbaru, Pyongyang terakhir kali meluncurkan balon semacam itu pada 10 Agustus.
Menanggapi kampanye Korea Utara, militer Korea Selatan mulai menyiarkan propaganda anti-Pyongyang setiap hari melalui pengeras suara di perbatasan pada Bulan Juli.
Korea Utara telah menentang keras selebaran dan kampanye pengeras suara anti-Pyongyang, karena khawatir masuknya informasi dari luar dapat menjadi ancaman bagi rezim Kim Jong-un.
BACA JUGA:
Terpisah, Kementerian penyatuan Korea Selatan yang bertanggung jawab atas urusan antar-Korea mengutuk kampanye balon yang berulang itu sebagai "tidak masuk akal."
"Sangat disesalkan bahwa Korea Utara telah mengulangi tindakan yang tidak masuk akal dan vulgar itu pada saat kerusakan akibat hujan lebat sangat parah," kata seorang pejabat kementerian kepada wartawan dengan syarat anonim.
Pejabat itu juga menekankan, tindakan sukarela aktivis sipil untuk menyebarkan informasi ke Korea Utara tidak akan pernah dapat digunakan sebagai dalih untuk melakukan provokasi Korea Utara terhadap Korea Selatan, mengacu pada selebaran anti-Pyongyang.