JAKARTA – Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan menjelaskan bila komplotan penipu yang ditangkap di Kelapa Gading berjumlah banyak dan tersebar di berbagai daerah.
“Indikasinya ada sekitar 50 grup, 50 kelompok pelaku dan mereka saling main di sini berapa orang, nanti main di sana berapa orang, di sana lagi berapa orang,” kata Kombes Gidion Arif Setyawan kepada wartawan di Polsek Kelapa Gading, Jajarta Utara, Selasa, 3 September.
Gidion menilai bila modus ini kerap terjadi di Indonesia, bahkan bagi kalangan masayarakat sudah tak asing lagi.
“Saya rasa peristiwa ini mungkin agak lekat dengan telinga kita, sering terjadi, yang orang mengatakan dengan model gendam. Tapi dalam peristiwa ini bukan gendam, tetapi ada serangkaian kata-kata bohong yang dipakai untuk membuai korban,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Maulana Mukarom menerangkan bila kelompok penipuan ini memiliki grup yang tersebar diberbagai tempat. Salah satunya komplotan ini yang berasal dari berbagai wilayah.
BACA JUGA:
“Jadi memang kelompok cukup kelompok yang besar. Karena satu sama lain saling berkaitan. Jadi memang dengan mudahnya kita mengakses komunikasi. Jadi kelompok ini ada grupnya seperti itu,” ucapnya.
Para pelaku beraksi di wilayah Bali, Medan, Magelang, Semarang, Fatmawati Jakarta Selatan, Cilincing Jakarta Utara, Sunter Jakarta Utara, hingga Kelapa Gading Jakarta Utara. Cara yang dilakukannya pun bisa dikatakan terorganisasi.
"Para pelaku sindikat terorganisir," kata Kompol Maulana.
“Pelaku menyasar lansia yang mungkin kelemahan secara fisik, kemudian tidak ada pendampingnya untuk melakukan transaksi perbankan. Maka kemudian didekati oleh tersangka untuk menjadi korban,” sambungnya.