Bagikan:

JAKARTA - Mayat seorang wanita Amerika Serikat ditemukan di Norwegia, setelah replika kapal Viking yang ditumpanginya terbalik selama ekspedisi dari Kepulauan Faroe, menurut polisi.

Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi kematian seorang warga negara itu di lepas pantai Norwegia.

Wanita tersebut, yang diidentifikasi oleh media Norwegia sebagai arkeolog Karla Dana, dinyatakan hilang setelah Pusat Koordinasi Penyelamatan Gabungan Norwegia (JRCC) menyelamatkan lima penumpang lainnya yang bepergian bersamanya pada Selasa malam, kata juru bicara Kepolisian Distrik Barat Norwegia kepada CNN, seperti dikutip 29 Agustus.

Keenam orang tersebut berpartisipasi dalam proyek "Pelayaran Viking Legendaris" yang melibatkan pelayaran dari Kepulauan Faroe ke Trondheim di Norwegia dengan menaiki Naddoddur, replika kapal Viking, menurut ekspedisi Sail2North, yang menyelenggarakan perjalanan tersebut.

Dalam unggahan media sosial menjelang keberangkatan, Sail2North, menggambarkan Dana (29) sebagai anggota kru termuda yang "mewujudkan rasa ingin tahu seorang peneliti lapangan dan keberanian seorang petualang."

"Karla melambangkan semangat penjelajahan dan komitmen terhadap generasi mendatang," imbuh unggahan daring tersebut.

Sekitar pukul 5:45 sore waktu setempat pada hari Selasa, kapal mengirimkan sinyal marabahaya, menurut JRCC. Setelah tanggapan yang tertunda, tim penyelamat tiba sekitar 50 menit kemudian, di mana kru di atas kapal memberi sinyal bahwa mereka aman, yang mendorong tim untuk kembali, lanjut JRCC.

Sekitar pukul 8 malam, panggilan marabahaya lain dikeluarkan dari kapal. Kapal-kapal sipil setempat tiba di tempat kejadian dan melaporkan bahwa kapal telah terbalik dan lima orang ditemukan di atas rakit penyelamat, menurut JRCC. Para korban selamat diterbangkan ke tempat yang aman sekitar pukul 8:50 malam waktu setempat, imbuh mereka.

Petugas darurat melakukan pencarian sepanjang malam dan menemukan sesosok mayat pada Rabu pagi setelah kondisi cuaca membaik, menurut JRCC. Polisi Norwegia mengatakan awak kapal yang selamat termasuk satu warga negara Faroe dan empat warga negara Swiss.

"Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari almarhum," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

"Demi menghormati privasi keluarga, kami tidak memiliki komentar lebih lanjut saat ini," kata mereka.

Sementara itu, Ketua The Explorers Club, tempat Dana juga menjadi anggotanya, dikutip oleh BBC mengatakan, kematiannya adalah sebuah pengingat "bahwa kita membuat Ekspedisi dan Penjelajahan yang berbahaya ini terlihat mudah, tetapi sebenarnya tidak."

"Penjelajah pemberani ini meninggalkan planet ini dengan melakukan sesuatu yang sangat dicintainya terlalu dini," kata ketua klub cabang Florida Joseph Dituri kepada BBC News.

"Semangat penjelajahannya terlihat jelas dalam semua yang dilakukannya serta semangat hidupnya! Dunia menjadi lebih baik karena ada dia di dalamnya," tambahnya.