JAKARTA - Anies Baswedan mengaku memiliki rasa sesal dirinya gagal maju Pilkada 2024 menjadi calon Gubernur DKI Jakarta untuk periode keduanya. Penyesalan Anies muncul ketika menyadari dirinya tak bisa memenuhi aspirasi masyarakat untuk dilakukan ketika kembali menjabat gubernur.
"Kalau saya ditanya ada penyesalan atau tidak, ada, ada penyesalan itu. Apa yang saya sesali? Yang saya sesali adalah aspirasi warga kampung-kampung miskin kota, rakyat miskin kota yang berdatangan ke rumah ini, di tempat ini, setelah pilpres kemarin bergantian, berombongan datang bergantian menyampaikan keinginan, aspirasi 'Pak tolong kembalikan kondisi yang kemarin kita rasakan'," ungkap Anies dalam keterangan video, Jumat, 30 Agustus.
Anies menuturkan, banyak warga Jakarta yang mengeluhkan soal minimnya perhatian pemerintah dalam 1,5 tahun terakhir. Utamanya soal minimnya penataan kampung kumuh hingga perbaikan kondisi ekonomi mereka.
"Kalau dibilang perasaan, ya ada perasaan, waduh ini aspirasi ini enggak bisa kita tuntaskan. Lihat warga Kampung Bayam yang terlantar, berat rasanya. Lihat kampung-kampung yang setiap kali kita datang, 'Pak, tolong ini dituntaskan', berat rasanya kalau mereka tidak bisa mendapatkan penuntasan atas usaha meningkatkan kesejahteraannya," jelas Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun meminta maaf kepada rakyat miskin kota lantaran dirinya tak lagi punya peluang untuk mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada masyarakat untuk periode lima tahun ke depan.
"Tapi bukan berarti perjuangan kita berhenti, dan bukan berarti ikhtiar kita selesai di sini. Enggak. Dengan cara lain nanti kita sama sama berjuang untuk bisa memperbaiki kondisi rakyat miskin kota yang sata ini sedang menghadapi tantangan yang besar sekali," tuturnya.
BACA JUGA:
Di satu sisi, Anies membuka peluang untuk mendirikan partai politik baru. Ia mengaku hal ini didasarkan dari usulan sejumlah pihak padanya. Anies masih akan mempertimbangkan apakah akan membentuk parpol atau sebatas organisasi masyarakat (ormas).
"Bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar, dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru, mungkin itu jalan yang akan kami tempuh. Kita lihat sama-sama ke depan," ucap Anies.
Anies meminta semua pihak untuk menunggu keputusan soal opsi mendirikan partai yang nenurutnya bida menjadi wadah bagi para penggerak demokrasi yang lebih sehat, serta politik yang mengedepankan gagasan.
"Semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkret untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin membesar," pungkasnya.