JAKARTA - Anies Baswedan gagal maju Pilkada 2024 karena tak mendapat tiket dari partai politik sebagai calon Gubernur Jakarta.
Merespons hal itu, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla menekankan kegagalan Anies maju pilkada tak perlu menjadi penyesalan.
"Ya, gitu kan, sudah kenyataan, ya. Kita tidak berpikir lagi, berandai-andai," ungkap JK ditemui di kediamannya, Jalan Brawijaya Raya, Jakarta Selatan, Senin, 9 September malam.
Sebagai sosok yang dikenal dekat dengan Anies, JK menilai masih ada kesempatan bagai mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu untuk kembali mengikuti kontestasi pemilu maupun pilkada.
"Ya sudah selesai, mau apa lagi? Masih ada lain kali, lah," ucap Ketua Umum Palang Merah Indonesia tersebut.
Peluang Anies maju diusung PDI Perjuangan (PDIP) di Pilgub Jakarta setelah ditinggal oleh NasDem, PKB, dan PKS, ternyata tak berbuah. PDIP mencalonkan kadernya, Pramono Anung-Rano Karno yang mendaftar ke KPU DKI Jakarta pada Rabu, 28 Agustus.
Usai masa pendaftaran Pilkada 2024 ditutup, Anies buka suara. Anies mengaku memiliki rasa sesal dirinya gagal maju Pilkada 2024 untuk periode keduanya.
Penyesalan Anies muncul ketika menyadari dirinya tak bisa memenuhi aspirasi masyarakat untuk dilakukan ketika kembali menjabat gubernur.
"Kalau saya ditanya ada penyesalan atau tidak, ada, ada penyesalan itu. Apa yang saya sesali? Yang saya sesali adalah aspirasi warga kampung-kampung miskin kota, rakyat miskin kota yang berdatangan ke rumah ini, di tempat ini, setelah pilpres kemarin bergantian, berombongan datang bergantian menyampaikan keinginan, aspirasi 'Pak tolong kembalikan kondisi yang kemarin kita rasakan'," ungkap Anies dalam keterangan video, Jumat, 30 Agustus.
BACA JUGA:
Anies menuturkan, banyak warga Jakarta yang mengeluhkan soal minimnya perhatian pemerintah dalam 1,5 tahun terakhir. Utamanya soal minimnya penataan kampung kumuh hingga perbaikan kondisi ekonomi mereka.
"Kalau dibilang perasaan, ya ada perasaan, waduh ini aspirasi ini enggak bisa kita tuntaskan. Lihat warga Kampung Bayam yang terlantar, berat rasanya. Lihat kampung-kampung yang setiap kali kita datang, 'Pak, tolong ini dituntaskan', berat rasanya kalau mereka tidak bisa mendapatkan penuntasan atas usaha meningkatkan kesejahteraannya," jelas Anies.