JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan, pemerintah kekurangan alat pelindung diri (APD) untuk petugas medis menghadapi virus corona atau COVID-19.
Menurut Mahfud, cadangan nasional sebanyak 19 ribu unit alat pelindung diri, dianggap tak mencukupi kebutuhan. Karenanya, pemerintah butuh ratusan ribu hingga jutaan alat pelindung diri untuk keamanan mereka menghadapi pasien corona.
"Kita memerlukan jutaan bahkan atau sekurang-kurangnya ratusan ribu, menurut rapat tadi kalau diperkirakan secara pesimis, misalnya situasi ini kan berlangsung sampai sekian bulan. Itu kan kita memerlukan jutaan," kata Mahfud dalam video conference bersama wartawan, Jumat, 27 Maret.
Karenanya, pemerintah akan mengimpor atau, memproduksi sendiri alat pelindung diri.
BACA JUGA:
Mahfud juga menyinggung soal keterbatasan ventilator atau alat bantu pernafasan untuk pasien positif COVID-19 dalam kondisi berat. Kata dia, keberadaan ventilator saat ini menjadi rebutan di seluruh dunia saat pandemi virus corona.
"Bukan hanya APD tapi ventilator juga yang jadi rebutan. Di dunia kita sekarang ini sedang mengusahakannya karena itu juga tidak cukup," tegas Mahfud.
Kata dia, angka kematian di Indonesia akibat COVID-19 begitu tinggi karena banyak pasien yang tidak mendapatkan ventilator.
"Nah ini sedang kita datangkan. Banyak di luar negeri yang juga tidak kebagian ventilator. Tadi kita baca data-data dari luar negeri banyak juga yang tidak kebagian ventilator," ungkapnya tanpa membeberkan data yang dimaksudnya.
Hingga hari ini, pemerintah telah mendistribusikan 151 ribu alat pelindung diri bagi tenaga medis ke 36 daerah di Indonesia dan pendistribusian dilakukan oleh TNI.
"Dari 170 ribu stok sampai pagi ini sudah terdistribusi 151 ribu. Maka, cadangan nasional yang ada 19 ribu APD," kata Paban IV/Operasi Dalam Negeri Staf Operasi TNI Kol. Aditya Nindra Pasha di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis, 27 Maret.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, DKI Jakarta mendapatkan APD sebanyak 40 ribu. Sedangkan, Jawa Barat mendapatkan distribusi alat kesehatan ini sebesar 15 ribu.
Kemudian untuk Jawa Tengah dan Jawa Timur mendapatkan distribusi APD sebesar 10 ribu. Selanjutnya, Bogor, Banten, Yogyakarta dan Bali mendapat 5.000 APD per masing-masing daerah.
Tak hanya itu, TNI juga telah mendistribusikan 2.000 APD ke masing-masing daerah seperti Aceh, Riau, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat.
Jumlah yang sama juga didistribusikan ke daerah Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku dan Papua Barat.
Walau sudah didiitribusikan namun masih ada beberapa daerah yang belum mengambil APD tersebut. Diantaranya, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah.