Langkah Jokowi Hadapi Minimnya Ketersediaan Alat Pelindung Diri untuk  Tenaga Medis
Ilustrasi (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Minimnya ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis menjadi masalah tersendiri dalam penanganan wabah virus corona atau COVID-19.

Minimnya ketersediaan APD juga menjadi masalah, tidak hanya di Indonesia, tapi juga kebutuhan di 180 negara dunia.  

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan, pemerintah sudah mendapatkan sebanyak 105 ribu alat pelindung diri, seperti masker, hand sanitizer, dan lain-lain. APD ini akan segera didistribusikan ke daerah-daerah tanggap darurat.

"Alhamudulillah kita pada hari Sabtu, kemarin, kita siap lagi 105 ribu APD yang pada hari ini akan di distribusikan ke seluruh rumah sakit yang ada di tanah air," ucapnya di Jakarta, Senin, 23 Maret.

Dari jumlah itu, kata Jokowi, sejumlah APD sudah dibagi menjadi jumlah yang lebih kecil untuk disebar ke beberapa daerah. Untuk DKI Jakarta, mendapat jatah sekitar 45 ribu unit.

Kemudian, 40 ribu unit akan disebar ke tiga daerah yakni, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Bali. Selanjutnya, 10 ribu unit lagi akan didistribusikan ke daerah-daerah di luar pulau Jawa. "10 ribu (alat pelindung diri) lagi sebagai cadangan," kata Jokowi.

Hari ini, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melakukan peninjauan Wisma Atlet. Kata dia, tempat ini sudah siap jadi rumah sakit darurat untuk menangani pasien terjangkit virus corona atau COVID-19. Dia mengatakan itu setelah melihat sarana dan prasarana di sana secara langsung.

"Perlu saya sampaikan, Wisma Atlet ini memiliki kapasitas 24 ribu orang yang saat ini telah disiapkan adalah untuk 3 ribu pasien dengan wilayah ruang yang sudah di tata dengan sebuah manejemen yang baik," ucap Jokowi.

Di rumah sakit darurat ini, semua penempatan alat kesehatan bagi pasien sudah sesuai standar intenasional untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Begitu juga, ruangan atau sarana dan prasara bagi para tenaga medis yang diatur dengan mengedepankan kesehatan mereka.

Dengan sudah hampir rampungnya semua sarana dan prasarana yang ada, rumah sakit darurat ini akan digunakan bagi para pasien terjangkit COVID-19 paling cepat pada sore hari, atau Senin 23 Maret.

"Saya juga melihat sarana dan prasarana sudah siap, baik untuk ruang penanganan pasien, baik ventilator semuanya sudah siap, APD juga sudah siap," tegas Jokowi.