Bagikan:

JAKARTA - Toko ritel terbesar di dunia Amazon, mulai beralih usahanya mengembangkan alat pelindung wajah untuk digunakan tenaga medis. Perlengkapan medis ini akan segera didistribusikan kepada dokter dan perawat yang bekerja menanganai coronavirus atau COVID-19.

Hingga saat ini Amazon telah menyumbangkan hampir 10 ribu pelindung wajah atau face shield bagi para pekerja medis di seluruh dunia. Perusahaan ini juga berencana untuk menyediakan ribuan pelindung wajah lagi yang akan dijual di situs Amazon dalam beberapa minggu ke depan.

“Karena inovasi desain dan kemampuan rantai pasokan kami, kami yakin akan dapat membuat pelindung wajah dengan harga yang jauh lebih rendah daripada produk pelindung wajah lain yang dapat digunakan kembali yang saat ini tersedia untuk pekerja garis depan,” ungkap wakil presiden Amazon Robotics, Brad Porter seperti dikutip dari Slash Gear, Jumat 15 Mei.

Toko ritel daring milik Jeff Bezos tersebut akan mengadaptasi desain pelindung wajah dari model 3D yang dibuat sekelompok pemuda di Washington State. Agar disetujui National Institute of Health (NIH) dan digunakan oleh pekerja medis, rancangan itu kemudian disempurnakan oleh tim pengembang Prime Air dari Amazon.

Amazon sebelumnya juga telah mendistribusikan alat pelindung wajah ke seluruh AS. Face shield buatan Amazon ini dijual sepertiga lebih murah dari pelindung wajah yang ada di pasaran, dengan harga kisaran 15 dolar AS sampai 35 dolar AS atau sekitar Rp550 ribu.

Untuk sementara waktu masker dan face shield buatan Amaazon ini akan diprioritaskan untuk para tenaga medis. Selanjutnya Amazon akan mulai membuka penjualan alat pelindung wajah ini ke publik, dalam waktu dekat.

“Tujuannya adalah untuk mendapatkan sesuatu yang terasa enak, sehingga Anda akan merasa nyaman mengenakan wajah Anda setiap hari,” kata seorang desainer mekanik senior di Prime Air, Tom Luce.

Sejatinya, perusahaan yang berbasis di Seattle, AS ini telah lama membantu penanganan COVID-19. Pada April lalu, Amazon meluncurkan bantuan dari situs web mereka di mana rumah sakit dan lembaga kesehatan pemerintah dapat meminta barang-barang penting seperti sarung tangan, masker wajah, alat pelindung wajah dan termometer, di antara produk lainnya.

Kendati demikian, Amazon bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang membantu melawan pandemi global ini. Bulan lalu, Apple dan Google mengumumkan kemitraan mereka untuk membantu pejabat kesehatan untuk melacak orang dengan positif COVID-19 ke aplikasi di ponsel cerdas.

Lainnya, Microsoft meluncurkan plasmabot untuk mendorong orang yang pulih dari coronavirus untuk menyumbangkan plasma mereka. Facebook sendiri telah mengumumkan sedang mengembangkan alat bagi peneliti kesehatan masyarakat untuk melacak jika physical distancing bekerja dengan baik.