Bagikan:

JAKARTA - Militer Ukraina mengonfirmasi pada Hari Kamis, jet tempur F-16 miliknya jatuh dan pilotnya tewas ketika sedang mendekati target dalam serangan udara Rusia Hari Senin.

"Empat rudal musuh ditembak jatuh oleh senjata udara," kata Staf Umum Ukraina dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 30 Agustus.

"Koneksi dengan salah satu pesawat terputus ketika pesawat tersebut mendekati target berikutnya. Ternyata kemudian, pesawat itu jatuh, pilotnya tewas," kata militer.

F-16 telah "menunjukkan efisiensi tinggi" dan menjatuhkan empat rudal jelajah Rusia, tambahnya.

Sementara itu, Komando Angkatan Udara Ukraina bagian barat mengatakan di Facebook, pilot Oleksiy Mes tewas dalam misi tempur pada Hari Senin.

"Oleksiy menyelamatkan Ukraina dari rudal Rusia yang mematikan. Sayangnya, dengan mengorbankan nyawanya sendiri," kata pernyataan itu.

Mes memiliki call sign Moonfish, dengan CNN melaporkan pada tahun 2023 bahwa ia sedang berlatih untuk misi F-16.

Ukraina mengatakan, Rusia meluncurkan lebih dari 200 rudal dan pesawat nirawak hari itu yang menargetkan sektor energi.

Sebelumnya, seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat mengatakan, kecelakaan hari Senin tampaknya bukan akibat tembakan Rusia. Kemungkinan penyebabnya dari kesalahan pilot hingga kegagalan mekanis dan masih diselidiki.

Ukraina sendiri belum memberikan rincian tentang ukuran armada barunya, meskipun kerugian itu meninggalkan penyok yang signifikan. Times of London mengutip sumber yang mengatakan Ukraina memiliki enam jet tempur tersebut.

Terpisah, Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada 4 Agustus, Ukraina tidak memiliki cukup pilot yang terlatih untuk menggunakan F-16 atau jumlah jet tempur itu sendiri.

Analis militer mengatakan jumlah F-16 yang sedikit, meskipun signifikan, tidak mungkin menjadi titik balik dalam konflik tersebut.

Kyiv diketahui telah mendesak sekutu untuk memasok jet modern sejak dimulainya invasi Rusia, untuk memperkuat armada pasca-Sovietnya yang kecil dan tua.

Sebelum Kyiv menerima F-16 tahun ini, Rusia memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan pertahanan dan Ukraina harus menggunakan angkatan udara yang terkuras yang hanya sebagian kecil dari ukuran dan kecanggihan musuhnya.