Bagikan:

JAKARTA - Selama beberapa hari terakhir, 84 kelurahan di Jakarta mengalami gangguan suplai air PAM akibat kebocoran pipa air baku yang berlokasi di Jalan Prof. Dr. Satrio, Jakarta Selatan.

Sebagai bentuk kompensasi, BUMD PAM Jaya mengirimkan air melalui mobil tangki sebanyak 2,1 juta liter air melalui 519 rute pengiriman.

"PAM Jaya juga memberikan potongan tagihan sebesar 10 persen Rp 50.000 terhadap semua pelanggan terdampak sebagai kompensasi atas gangguan selama 5 hari," kata Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin dalam keterangannya, Kamis, 29 Agustus.

Arif menjelaskan, pipa air baku milik BUMN Perum Jasa Tirta (PJT II) itu bocor akibat kendala teknis selama pengerjaan proyek pembangunan saluran kawasan Kecamatan Setiabudi. Pekerjaan itu bersinggungan dengan pipa transmisi air baku berdiameter 2.000 milimeter tersebut.

Saat kebocoran terjadi, PAM Jaya, lanjut Arief, langsung mengambil alih pekerjaan untuk mempercepat proses layanan air perpipaan. Perbaikan diperkirakan membutuhkan waktu selama satu minggu, mulai 23 hingga 30 Agustus 2024.

”Pengambilalihan pekerjaan ini semata-mata untuk mempercepat proses layanan air perpipaan. Sebab situasi tersebut turut berdampak pada suplai air bersih PAM JAYA ke 84 kelurahan yang melayani sekitar 200.000 pelanggan atau setara dengan 1 juta jiwa,” ucap Arief.

“Pada Rabu malam pukul 23.00 WIB, kapasitas air baku meningkat menjadi 71 persen dari yang sebelumnya 66 persen, lalu Kamis pukul 05.00 WIB kapasitas air baku meningkat menjadi 93 persen, dan Jumat pukul 05.00 WIB kapasitas air baku akan berada di tingkat 100 persen,” tambah Arief.

Sementara itu, dalam rangka mewujudkan cakupan 100 persen layanan pada 2030, mulai 20 Oktober 2024, PAM JAYA akan menambah pasokan air dari Jatiluhur sebesar 208 liter per detik.