JAKARTA - Presiden Joko Widodo menjelaskan maksud pernyataannya "datang ramai-ramai dan ditinggal ramai-ramai" saat menghadiri pembukaan Kongres III Partai NasDem.
"Begini, jadi datang ramai-ramai, ya kan. Perginya juga ramai-ramai," ujar Jokowi di sela kunjungan kerja di Tasikmalaya, Jawa Barat, Antara, Kamis, 29 Agustus.
Jokowi menjelaskan bahwa maksud dari pernyataan itu adalah terkait kegotongroyongan seluruh masyarakat yang sangat diperlukan.
"Jangan kalau pas ada senang ramai-ramai, tetapi begitu ada banyak masalah tidak ramai-ramai lagi. Semuanya mestinya gotong-royong, diselesaikan bersama-sama, dicarikan solusinya bersama-sama," tuturnya.
Sebelumnya, saat menghadiri Kongres III Partai NasDem di Jakarta, beberapa hari lalu, Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan bahwa dirinya sangat menghargai jiwa besar Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Partai NasDem yang tetap mendukung penuh dan mengawal penuh keberlanjutan kebijakan pembangunan dan keberlanjutan pemerintahan.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Laporkan Kinerja Setahun DPR, Puan: Pergi Pagi Pulang Malam Urusin Rakyat
29 Agustus 2024, 12:32 -
| BERITA
Daftar Pilkada Jatim Hari Ini, PDIP: Risma-Gus Han Siap "Bersih-Bersih" Jawa Timur
29 Agustus 2024, 11:15 -
| BERITA
Surya Paloh ke Kader NasDem: Kita Tak Perlu Recoki Rumah Tangga Partai Lain
27 Agustus 2024, 14:55
Jokowi lalu mengeluarkan pernyataan tentang ditinggal ramai-ramai. "Biasanya datang itu ramai-ramai, terakhir begitu mau pergi, ditinggal ramai-ramai. Tapi, saya yakin itu tidak dengan Bapak Surya Paloh, tidak dengan Bang Surya, dan tidak juga dengan NasDem," ujarnya.
Tag Terpopuler
#prabowo subianto #pilkada jakarta #israel #tom lembong #kabinet merah putih #sritexPopuler
