JAKARTA - Jerman dan Inggris berharap ada kemajuan dalam pembicaraan gencatan senjata antara Hamas dan Israel, serta mendesak otoritas Israel mengizinkan akses kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza.
Dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Berlin, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa mereka berdua sangat “khawatir” dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Dia mengatakan penderitaan warga Gaza kian meningkat, begitu pula risiko terjadinya konfrontasi.
"Kami mendesak semua pihak untuk segera melanjutkan negosiasi guna mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera,” kata Scholz dilansir ANTARA dari Anadolu, Rabu, 28 Agustus.
Dia juga meminta otoritas Israel untuk mengambil langkah-langkah guna menghindari korban jiwa di Gaza dan mengizinkan pengiriman lebih banyak bantuan kemanusiaan ke daerah kantong Palestina itu.
“Saya sangat prihatin dengan situasi kemanusiaan yang sedemikian buruk di Gaza, dan kurangnya perlindungan untuk warga sipil serta pekerja bantuan kemanusiaan,” kata Scholz. "Pada tahap ini, Israel harus lebih banyak berbuat."
Sementara itu, Starmer menegaskan kedua negara perlu memiliki pandangan yang sama mengenai penyelesaian konflik Timur Tengah, dan mereka akan terus bekerja sama mencari penyelesaian politik.
BACA JUGA:
Dia menyerukan pembukaan “akses kemanusiaan tidak terbatas ke Gaza” dan menekankan pentingnya upaya bersama untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah serta mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Starmer mengatakan pembentukan negara Palestina yang berdampingan dengan Israel akan menjadi “satu-satunya cara” untuk mencapai perdamaian dan keamanan jangka panjang bagi warga kedua negara.
“Dan itu, tentu saja, bukanlah tujuan yang mudah, tetapi kita semua berkomitmen untuk mencapainya bersama-sama,” katanya.