Bagikan:

JAKARTA - Dengan semakin banyaknya media sosial dan platform berbagi foto, semakin mudah untuk mengabaikan potensi risiko yang terkait dengan pengungkapan informasi pribadi yang terlalu banyak.

“Dengan banyaknya platform yang kini memungkinkan kontrol atas siapa yang melihat kiriman, fitur ini harus digunakan dengan bijaksana, terutama saat membagikan konten sensitif,” kata Anna Larkina, pakar analisis konten web di Kaspersky dalam keterangan tertulisnya.

Memposting tanpa pertimbangan yang matang mungkin akan dapat menimbulkan hasil yang tidak diinginkan, seperti penipuan identitas, doxing, yaitu pengumpulan informasi pribadi untuk tujuan mendapatkan keuntungan.

Oleh karena itu, pakar Kaspersky menyusun beberapa kiat penting tentang apa yang perlu dipertimbangkan sebelum memposting foto untuk memastikan bahwa privasi dan keamanan tetap terjaga.

Detail lokasi

Untuk meningkatkan keselamatan pribadi, sebaiknya hindari berbagi foto yang dapat mengungkap lokasi yang sering dikunjungi, terutama rumah. Foto yang berisi landmark yang dapat dikenali, rambu jalan, atau geotag berpotensi menunjukkan keberadaan seseorang.

Real-time updates

Berbagi informasi waktu nyata, seperti lokasi saat ini, berapa lama seseorang akan berada di sana, atau seperti apa penampilannya, dapat menarik perhatian yang tidak diinginkan. Lebih aman untuk membatasi pembaruan tersebut ke lingkaran pertemanan saja.

Dokumen

Sebelum mengunggah foto, penting untuk memeriksanya dengan saksama untuk mencari dokumen yang terlihat, seperti tanda pengenal, alamat rumah, catatan medis, resep, laporan bank, atau tagihan listrik.

Rencana perjalanan

Saat berlibur, akan lebih aman untuk membagikan pembaruan dan foto hanya dengan sekelompok teman dekat. Reaksi cepat mungkin sulit dilakukan saat berlibur, jadi sebaiknya rahasiakan rencana perjalanan hingga kembali ke rumah.

“Dengan melakukan pemeriksaan keamanan cepat, Anda dapat menikmati manfaat berbagi secara daring sekaligus menjaga keamanan data pribadi,” pungkas Anna.