Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri merespons usulan dari sejumlah kader agar partainya mengusung Anies Baswedan menjadi calon gubernur di Pilkada Jakarta.

Megawati mulainya melihat Satgas Cakra Buana PDIP yang memasang spanduk dukungan pada Anies saat menuju Kantor DPP PDIP. Megawati pun langsung mengonfirmasi kepada Kepala Satgas Komarudin Watubun.

"Aku kaget ada baju merah-hitam pasang spanduknya, suruh gotong Pak Anies ya? Saya tanya si Komar, 'itu Satgas apa ya?'. Katanya Pak Komar ‘oh satgasnya mau dukung Pak Anies itu Bu’," ucap Megawati dalam pidatonya di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Agustus.

Megawati pun berasumsi bahwa Anies memang berharap diusung oleh PDIP di Pilgub Jakarta. Mengingat, mantan Gubernur DKI Jakarta ini ditinggalkan oleh calon partai pengusungnya, yakni NasDem, PKB, dan PKS.

Presiden ke-5 RI ini pun mempertanyakan mengapa Anies tak sejak awal meminta dukungan kepada PDIP untuk maju di Pilkada Jakarta

"Saya tuh jadi suka garuk-garuk kepala, lho. Enak amat, ya. Sekarang kita dicari dukungannya. Bingung saya lho. Kamu (Anies) kemana ya kemarin sore ya? Lha, mbok jangan gitu dong," jelas Megawati.

Megawati menegaskan partainya tak semudah itu memberi rekomendasi pengusungan kepada Anies. Anies, lanjutnya, harus menuruti PDIP jika ingin diusung.

"Aku bilang, 'enak aja ya, ngapain gua disuruh dukung Pak Anies?' Dia bener nih kalau mau ama PDI Perjuangan? Kalau mau PDI Perjuangan jangan kayak gitu dong, ya. Mau enggak, nurut?" ungkapnya.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengatakan Anies Baswedan berpeluang diusung di Pilkada Jakarta 2024 apabila menjadi kader PDIP.

Adapun kemungkinan untuk mengusung Anies terbuka usai Mahkamah Konstitusi (MK) mengubah ambang batas (threshold) pilkada yang membuat PDIP bisa mengusung pasangan calon sendiri.

"Yang kita harapkan memang harus menjadi kader partai," kata Komarudin di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa, 20 Agustus.

"Karena kita berpengalaman. Yang kita kaderkan saja bisa berkhianat, apalagi yang tidak dikaderkan. Kan gitu," sambungnya.

Dia pun menegaskan pada dasarnya PDIP akan memprioritaskan kader sendiri terlebih dulu untuk diusung pada pilkada.

Pasalnya, PDIP memiliki sejumlah kader potensial, seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Kemudian, masih ada juga anggota DPR RI dapil Jakarta yang potensial, yaitu Eriko Sotarduga dan Masinton Pasaribu.

"Kita masih punya kader, ada Ahok, ada Djarot, ada Eriko, ada Masinton. Kan itu kader-kader partai semua. Tinggal kita lihat siapa yang kira-kira ditugaskan, Ibu Ketua Umum tugaskan untuk dipilih oleh rakyat DKI Jakarta," ungkap Komarudin.