JAKARTA - Polisi menangkap para pemimpin senior partai oposisi utama Tanzania, CHADEMA, dan ratusan pendukungnya menjelang pertemuan.
Juru bicara partai John Mrema mengatakan Tundu Lissu, wakil ketua CHADEMA, dan Sekretaris Jenderal partai John Mnyika termasuk di antara mereka yang ditangkap pada Minggu malam.
Lissu, mantan calon presiden, mempunyai ambisi untuk ikut serta dalam pemilihan presiden tahun depan.
Sejak berkuasa pada Maret 2021 setelah kematian pendahulunya, Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan mencabut larangan unjuk rasa politik dan melonggarkan pembatasan terhadap media.
Namun, dia menghadapi kritik dari partai oposisi dan kelompok hak asasi manusia atas penangkapannya tahun lalu terhadap mereka yang merencanakan protes terhadap kesepakatan pengelolaan pelabuhan.
Dilansir Reuters, Senin, 12 Agustus, penangkapan terakhir ini terjadi beberapa jam setelah polisi melarang pertemuan yang direncanakan oleh sayap pemuda CHADEMA, BAVICHA. Alasannya acara tersebut kemungkinan besar akan mengganggu ketertiban.
Polisi mengatakan para pemimpin pemuda partai tersebut berencana mempengaruhi generasi muda di seluruh negeri untuk bertemu dan berdemonstrasi di Mbeya.
BACA JUGA:
Mrema mengatakan konferensi tersebut adalah untuk merayakan Hari Pemuda Internasional, di mana para pejabat tinggi partai, termasuk Ketua Freeman Mbowe, dijadwalkan untuk memberikan pidato kepada kaum muda.
“Ada lebih dari 400 orang yang telah ditangkap polisi,” tambah juru bicara tersebut.
Sementara Ketua CHADEMA Mbowe mengatakan partainya mengutuk penangkapan tersebut dan sedang memantau situasi.
“Kami menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat seluruh pemimpin, anggota, dan orang-orang terkasih kami yang ditangkap di berbagai wilayah di negara ini,” katanya di platform media sosial X.