Bagikan:

JAKARTA - Presiden Tanzania John Pombe Magufuli meninggal dunia pada usia 61 tahun. Kabar duka ini disampaikan oleh Wakil Presiden Samia Suluhu Hassan pada Hari Rabu 17 Maret, setelah lebih dari dua minggu absen dari kehidupan publik yang menyebabkan spekulasi tentang kesehatannya.

“Warga Tanzania yang terkasih, sangat menyedihkan mengumumkan bahwa hari ini 17 Maret 2021 sekitar pukul 6 sore. Kami kehilangan pemimpin pemberani kami, Presiden John Magufuli yang meninggal karena penyakit jantung di rumah sakit Mzena di Dar es Salaam di mana dia mendapatkan perawatan," kata wakil presiden di stasiun televisi negara TBC seperti dilansir melansir Reuters.

Mengacu pada Konstitusi Tanzia, jika presiden meninggal dunia di tengah masa jabatannya, maka wakil presiden yang akan naik dilantik menjadi presiden, melanjutkan sisa masa jabatannya.  

Lahir pada 27 Januari 1960 di daerah semi-otonom Zanzibar, Ia adalah wakil presiden ke-10 Tanzania. Ia terpilih sebagai wakil presiden, setelah memenangi Pemilu 2015 bersama mendiang John Magufuli. Pada Pemilu 2020 lalu, pasangan ini kembali memenangi Pemilu Tanzania.  

Terjun ke dunia politik tahun 2000, Ia terpilih sebagai anggota anggota utusan khusus untuk Zanzibar House of Representatives, sebelum diangkat menjadi menteri oleh Presiden Amani Karume, melansir Nairobi News.

Pada 2000-2005 sebagai Menteri Ketenagakerjaan Muda, Pengembangan Perempuan dan Anak. Sementara, pada kurun waktu 2005 hingga 2010, Ia menjabat sebagai Menteri Pariwisata, Perdagangan dan Investasi. Keduanya di Zanzibar.

Pada Tahun 2010 hingga 2015, Ia duduk sebagai anggota parlemen dari Daerah Pemilihan Makunduchi. Serta, menjadi Menteri Negara yang membidangi Urusan Serikat di Kantor Wakil Presiden Tanzania sejak tahun 2010.

Gelar pendidikan tingginya diraih dari Insitutte of Development Management (sekarang Mzumbe University) dalam bidang administrasi publik pada tahun 1986. Gelar Pascasarjana di bidang ekonomi diperolehnya dari Universitas Manchester, Inggris pada tahun 1994.

Suluhu yang menikah dengan Hafidh Ameir, pensiunan petugas pertanian, memiliki tiga putra dan satu putri. Menariknya, sang putri Mwanu Hafidh Ameir kini duduk sebagai anggota DPR Zanzibar, seolah mengikuti jejaknya.

Jika resmi dilantik sebaga presiden, maka akan menjadi yang pertama di Tanzania dan kawasan Afrika Timur. Sebelumnya, ada nama Sylvie Kinigi yang dipercaya memimpin Burundi. Namun, Ia hanya berlaku sebagai Penjabat, pada 27 Oktober 1993 hingga 5 Februari 2004, menggantikan Francois Ngeze yang diberhentikan. Sebab, Ia saat itu masih menjabat sebagai Perdana Menteri Burundi.

"Wakil Presiden harus segera dilantik. Konstitusi tidak mengizinkan adanya kekosongan, setelah presiden resmi meninggal, maka langkah selanjutnya adalah pelantikan wakil presiden," kata pemimpin oposisi Zitto Kabwe kepada Reuters melalui telepon dari Dar es Salaam pada Kamis pagi.