JAKARTA - Presiden Tanzania John Magufuli, salah satu skeptis virus korona paling terkemuka di Afrika, telah meninggal pada usia 61 tahun, Wakil Presiden Samia Suluhu Hassan mengatakan pada hari Rabu setelah lebih dari dua minggu absen dari kehidupan publik yang menyebabkan spekulasi tentang kesehatannya.
"Warga Tanzania yang terkasih, sangat menyedihkan mengumumkan bahwa hari ini 17 Maret 2021 sekitar pukul 6 sore. Kami kehilangan pemimpin pemberani kami, Presiden John Magufuli yang meninggal karena penyakit jantung di rumah sakit Mzena di Dar es Salaam di mana dia mendapatkan perawatan," kata Wakil Presiden Samia Suluhu Hassan di stasiun televisi negara TBC, melansir Reuters.
Dijuluki 'The Bulldozer' karena reputasinya mendorong kebijakan meskipun ditentang. John Magufuli membuat frustrasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama pandemi dengan mengecilkan ancaman dari COVID-19.
Ia mengatakan, Tuhan dan solusi seperti menghirup uap akan melindungi orang Tanzania. Ia pun menentang pemakaian masker dan penerapan jarak sosial.
Selain itu, Mantan guru kimia itu merendahkan tes virus corona dan menyebut vaksin sebagai bagian dari konspirasi Barat untuk merebut kekayaan Afrika
Tanzania berhenti melaporkan data virus korona pada Mei tahun lalu ketika telah melaporkan 509 kasus dan 21 kematian, menurut WHO, yang telah mendesak pemerintah untuk lebih transparan.
BACA JUGA:
"Pengaturan, penguburan sedang dilakukan dan mengumumkan 14 hari berkabung dan pengibaran bendera setengah tiang. Televisi negara menyiarkan lagu-lagu sedih dan religius," sebut Wakil Presiden Samia Suluhu Hassan