JAKARTA - Sebanyak 659 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) terjaring Operasi Bina Tertib Praja yang digelar di seluruh wilayah Jakarta.
Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin menyebut jumlah PPKS yang terjaring itu berdasarkan hasil operasi yang baru dilaksanakan selama 9 hari.
"Penjangkauan PPKS yang dilakukan adalah bukan saja sebagai upaya penyelenggaraan ketertiban umum di kota Jakarta. Melainkan juga sebagai upaya untuk penjangkauan, pendataan sekaligus pembinaan bagi masyarakat yang memerlukan bantuan kesejahteraan sosial agar mendapatkan penanganan yang lebih manusiawi dari Pemprov DKI Jakarta," ujar Arifin kepada wartawan, Sabtu, 10 Agustus.
Diketahui, Operasi Bina Tertib Praja digelar mulai dari 1 Agustus hingga 31 Agustus 2024.
Arifin merinci ratusan PPKS yang terjaring yakni, 8 manusia gerobak, 1 manusia silver, 8 costplay, 52 gelandangan, dan 66 pengamen.
BACA JUGA:
Kemudian, 401 pak ogah atau pengatur lalin ilegal, 4 ondel-ondel, 8 anak jalanan, 9 ODGJ, 25 pemulung, dan 113 pedagang asongan.
Kegiatan tersebut bertujuan memanusiakan sekelompok penduduk Jakarta agar tidak menggantungkan ekonominya dari mencari nafkah di perempatan jalan maupun badan jalan yang ramai lalu lintas.
"Karena selain melanggar peraturan juga membahayakan keselamatan dirinya sendiri dan juga masyarakat lain pengguna jalan. Bersama-sama kita jaga Jakarta lebih tertib, tentram dan teratur untuk seluruh penduduk Jakarta," kata Arifin.