Bagikan:

JAKARTA - Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin menyebut pihaknya telah menjaring 2.086 pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) mulai dari pengemis hingga tunawisma atau gelandangan jelang Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah.

"Satpol PP ditugaskan untuk bisa memastikan kegiatan semuanya aman. Untuk operasi PPKS, jumlahnya sudah ada 2.086 yang dijangkau oleh Pol PP pada periode tanggal 9 Februari hingga 10 April," kata Arifin kepada wartawan, Rabu, 12 April.

Arifin menuturkan pihaknya sengaja menggelar razia PPKS sejak beberapa bulan lalu. Hasilnya, semakin mendekati musim mudik jelang Lebaran 2023, jumlah PPKS yang terjaring semakin sedikit.

Menirit dia, hal ini terjadi karena ada efek kejutan atau shock therapy pada semua pihak yang mungkin memanfaatkan bulan Ramadan datang ke Jakarta untuk jadi pengemis dan sebagainya.

"Di bulan Februarinya kita sudah lakukan penjangkauan dengan jumlah PPKS lebih dari 1.200. Semakin ke sini, setiap bulannya sudah di bawah 1.000. Dibandingkan dengan tahun lalu, lebih sedikit yang sekarang," tuturnya.

Usai dijaring, PPKS ini dibawa Satpol PP ke panti-panti sosial milik pemerintah. Di panti sosial, Dinas Sosial melakukan asesmen pada PPKS yang terjaring razia.

Jika ber-KTP DKI, mereka akan dilakukan pembinaan. Sementara, jika mereka warga darerah luar Jakarta, maka akan dikembalikan ke asalnya.

Lebih lanjut, Arifin mengungkapkan, kelompok yang paling sering terjaring razia Satpol PP adalah pengemis dan gelandangan dengan jumlah lebih dari 500 orang.

"Di pinggir-pinggir jalan, di tempat-tempat keramaian, di sentral ekonomi, pasar-pasar belanja kemudian juga tempat ibadah, masjid, dan lain sebagainya. Kita lakukan penjangkauan semua yang saya sebutkan memang paling banyak gelandangan dan pengemis," urai Arifin.