JAKARTA - Pemprov DKI akan melanjutkan revitalisasi trotoar pada tujuh wilayah di Jakarta tahun ini. Program ini merupakan kelanjutan dari revitalisasi trotoar yang dikerjakan tahun sebelumnya, namun terhenti akibat pandemi.
Kepala Dinas Bina Marga DKI, Hari Nugroho menyebut, pembangunan trotoar yang layak diakses masuk dalam tujuan pembangunan infrastruktur kota yang berkelanjutan.
Hari mengatakan, Jakarta sebagai kota moderen harus memenuhi beberapa kriteria. Utama dari kriteria yang harus dipenuhi adalah menyediakan fasilitas bagi pejalan kaki.
"Kalau kita bicara kota modern pertama kali yang kita prioritaskan adalah pejalan kaki atau memperbanyak pedestarian," kata Hari kepada wartawan, Rabu, 24 Maret.
Menurutnya penetapan lokasi pembangunan pedestrian ini ditentukan dari sejumlah kriteria. Kriteria utama adalah aksesibilitas dan mobilitas pergerakan orang.
"Kriteria kedua integrasi antarmoda transportasi, yang ketiga aktivitas kawasan, dan yang keempat adalah ruang milik jalan di dalam perencanaan," ungkap dia.
BACA JUGA:
Meski begitu, untuk mencapai target pembangunan trotoar tahun 2020-2021 terkendala dengan biaya sebagai dampak pandemi COVID-19. Namun, ia tak membeberkan berapa anggaran yang dibutuhkan.
"Memang ini karena dana yang banyak dialokasikan ke penanganan COVID-19. Melihat kondisi keuangan, kita akan bangun melalui dana yang lain," ucapnya.
Tujuh lokasi yang akan dibangun pedestarian adalah sebagai berikut:
1. Kawasan Kebayoran Baru, Jalan Senopati, Jalan Suryo dan Jalan Wolter Mongonsidi, Jakarta Selatan
2. Jalan Duri Kosambi Raya, Jakarta Barat
3. Jalan Tebet Raya, Jakarta Selatan
4. Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat
5. kawasan Puri, Jakarta Barat
6. Jalan Layur, Jakarta Timur
7. Area sekitar Jakarta International Stadium, Jakarta Utara