SUMBAR - Pencarian terhadap balita bernama Fatin (5) yang terseret arus Sungai Tambuo di Jorong Pasa, Nagari atau Desa Batu Kambing, Kecamatan Ampek Nagari, Sumatera Barat (Sumbar), kembali dilakukan hari ini.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Ichwan Pratama Danda mengatakan, sebanyak 100 anggota tim SAR gabungan dikerahkan untuk pencarian.
"Ini merupakan pencarian pada hari kedua dan mudah-mudahan korban ditemukan," katanya di Lubuk Basung, Sumbar, Rabu 7 Agustus, disitat Antara.
Ia mengatakan 100 anggota tim SAR gabungan dibagi empat tim kecil dan setiap tim dengan jumlah sekitar 25 orang.
Tim satu melakukan penyisiran dari jembatan ke lokasi kejadian dan tim dua melakukan penyisiran dengan rafting dari Lubuk Ngungun sampai ke bawah.
Sedangkan tim tiga penyisiran menggunakan perahu viber dari penurunan rabat beton ke bawah dan tim empat menyisiri tepi sungai dari bendungan Bawan.
"Kami mengerahkan kekuatan penuh dalam mencari keberadaan korban terseret arus ini," katanya.
BACA JUGA:
Ia mengatakan, satu keluarga di Padang Alai, Jorong Kampuang Malayu, Nagari atau Desa Sitalang, Kecamatan Ampek Nagari terseret arus sungai dan satu orang korban belum ditemukan pada Selasa 6 Agustus sekitar pukul 17.30 WIB.
Korban terseret arus sungai tambuo di Jorong Pasa, Nagari atau Desa Batu Kambing, Kecamatan Ampek Nagari saat sepeda motor ayahnya atas nama Eri Marianto (36) melewati jembatan di daerah itu.
Tiba-tiba air sungai besar dan terbawa arus yang meluap setelah curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu, Selasa 6 Agustus sore.
Akibatnya, ibu korban bernama Reni Andayani (32) dan Fatin terseret arus sungai tersebut.
Reni sudah ditemukan sekitar 20 meter dari jembatan dalam keadaan selamat. "Reni selamat dan ayah korban tidak hanyut. Ayahnya mencoba mencari korban," tandasnya.