Piutang Saham Membawa Petaka, Siapa Pria yang Nekat Loncat dari Ambassador?
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Dua hari lalu masyarakat di sekitaran Mal Ambassador, Kuningan, Jakarta Selatan digegerkan dengan temuan potongan tubuh manusia yang disebut-sebut sebagai korban mutilasi. Namun berdasarkan hasil penyelidikan polisi menyebut insiden itu murni perkara bunuh diri.

Dugaan mutilasi itu muncul berdasarkan video yang beredar. Sebab, saat kejadian warga sekitar hanya menemukan potongan tubuh yang kemudian ditutup terpal warna oranye dan biru. 

Kapolsek Setiabudi AKBP Yogen Herpes Baruna mengatakan, dari informasi yang dikumpulkan identitas dari korban berinisial A (27). Pria ini bukan merupakan korban mutilasi.

"Bukan (mutilasi). Korban bunuh diri jatuh dari lantai 23," kata AKBP Yogen kepada VOI, Senin, 22 Maret

Kemudian, terpisahnya bagian tubuh korban karena benturan kuat dengan salah satu bagian banguanan. 

“Paha kiri di luar kompleks apartemen, bagian tubuh lainnya utuh di dalam jalan menuju parkiran basement. Semuanya kondisi hancur karena jatuh dari ketinggian,” sambung AKBP Yogen. 

Hal ini diperkuat dengan merujuk pada rekaman CCTV, pria ini sengaja loncat dari salah satu unit apartemen di lantai 23. Pria ini bisa masuk dan naik ke apartemen itu karena memiliki akses.

"Ini apartemen milik tantenya, memang sering kosong. Korban bisa masuk ke dalam pada saat itu memang ngga ada orang, kemudian karena punya akses, terus dari balkon terjun," kata dia

Di sisi lain, motif di balik aksi bunuh diri ini karena memiliki utang karena main saham. Diduga pria ini depresi dengan kondisi keuangan hingga memutuskan mengakhiri hidupnya.

“Intinya sepertinya ada masalah keuangan, kalau dari hasil penyelidikan awal kemungkinan utang karena main saham,” ujar AKBP Yogen.

Dugaan ini juga diperkuat dengan keterangan pihak keluarga. Pria itu disebut mengalmi perbuhaan prilaku beberapa hari terakhir.

"Pihak Keluarga menyatakan akhir-akhir ini sering diam, kemungkinan ada masalah keuangan karena korban main saham," kata dia.