JAKARTA - Pesawat militer China tanpa awak terbang dengan pelacak aktif di dekat pantai Vietnam pekan lalu.
Hal ini disampaikan badan penelitian Laut China Selatan kepada Reuters, Senin, 5 Agustus.
Penerbangan pada Jumat pekan lalu dengan pesawat WZ-10 berangkat dari pulau Hainan dan kembali ke sana setelah menempuh jalur sekitar 100 km (62 mil) dari garis pantai Vietnam ke kota selatan Nha Trang, menurut peta lintasannya yang dilihat oleh Reuters dan dibagikan oleh Van Pham, manajer umum South China Sea Chronicle Initiative.
Tidak jelas apakah penerbangan serupa lainnya telah dilakukan sebelumnya dengan pelacak dimatikan.
Praktik mematikan pelacak sering kali dilakukan oleh kapal-kapal Tiongkok di zona ekonomi eksklusif (ZEE) negara-negara tetangga.
Pham mengatakan peneliti lain, yang telah lama memantau Laut China Selatan, membenarkan perisitwa ini adalah pertama kalinya penerbangan semacam itu terlihat oleh pihak Tiongkok.
Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen catatan penerbangan serupa di masa lalu.
Penerbangan tersebut dilakukan beberapa hari setelah Hanoi mengumumkan akan mengadakan latihan penjaga pantai gabungan pertamanya dengan Filipina, yang akan dimulai pada tanggal 9 Agustus, dan menyusul pengajuan klaim Vietnam ke PBB bulan lalu untuk memperluas landas kontinennya di Laut China Selatan.
BACA JUGA:
Kementerian Luar Negeri dan Pertahanan Vietnam belum menanggapi permintaan tanggapan, begitu pula Kementerian Luar Negeri China.
Kapal-kapal Tiongkok sering memasuki ZEE Vietnam dan ketika transponder diaktifkan, manuver mereka dilacak dan kadang-kadang dikritik oleh Hanoi, serta negara-negara penuntut lainnya di Laut Cina Selatan, yang hampir seluruh wilayahnya diklaim Beijing sebagai kedaulatannya.
Kedua negara bertetangga yang dikuasai komunis ini memiliki ikatan ekonomi yang kuat dan hubungan politik yang erat, namun sering berselisih mengenai perbatasan di Laut China Selatan, jalur pelayaran penting, dan sering terjadi bentrokan yang melibatkan kapal penjaga pantai.