Bagikan:

JAKARTA - Awak kapal Filipina dan Vietnam menembakkan meriam air ke perahu  dan melakukan simulasi pencarian dan penyelamatan.

Ini menjadi latihan gabungan pertama antara penjaga pantai dari dua negara yang berhadapan dengan Beijing di Selatan Laut China.

Kapal Vietnam CSB 8002 sepanjang 90 meter, yang tiba di pelabuhan Manila pada Senin, bergabung dengan kapal patroli lepas pantai Filipina BRP Gabriela Silang untuk latihan simulasi pemadaman kebakaran, penyelamatan dan respons medis.

Latihan tersebut merupakan kolaborasi terbaru antara negara-negara yang terlibat dalam perselisihan berkepanjangan dengan Beijing mengenai wilayah di Laut China Selatan, atau khawatir terhadap kebebasan navigasi dan aktivitas kapal Tiongkok di jalur perdagangan utama tersebut.

“Latihan kami lebih pada sisi kemanusiaan,” Lawrence Roque, komandan BRP Gabriela Silang dilansir Reuters, Jumat, 9 Agustus.

“Kami berharap kegiatan ini dapat dilakukan lebih banyak lagi karena lautnya luas dan banyak wilayah yang memerlukan bantuan dari penjaga pantai,” imbuhnya.

Latihan dengan Vietnam tersebut dilakukan ketika Filipina pada Kamis menyelesaikan latihan maritim selama dua hari dengan militer Australia, Kanada, dan Amerika Serikat, yang pertama melibatkan empat negara, yang menurut Manila bertujuan untuk mempromosikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Tiongkok mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut China Selatan, yang ditegaskan melalui pengerahan besar-besaran penjaga pantai di wilayah yang mencakup zona ekonomi eksklusif negara-negara tetangganya.

Penjaga pantai China sebelumnya dituduh melakukan agresi dan mengganggu aktivitas perikanan dan energi di negara-negara seperti Malaysia, Filipina, dan Vietnam, sehingga menguji hubungan dan meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik.

China biasanya mengatakan penjaga pantainya bertindak secara profesional dan sah untuk melindungi wilayahnya dari pelanggar.