Bagikan:

JAKARTA -  Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mempertimbangkan tawaran bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (Maju) di Pilkada Jakarta 2024. Jika 'KIM Plus' terlaksana, Jazilul menilai hanya akan ada satu poros koalisi di Jakarta.

"Ya kalau ada poros KIM plus ya satu poros. Tak akan ada 2 poros. Kalau terjadi, KIM dengan kekuatan yang lain, ya pasti terjadi 1 poros," ujar Waketum PKB Jazilul Fawaid, Jumat, 2 Agustus.

“Kita pertimbangkan, kita pertimbangkan. Kan sudah ada di publik tawarannya, kita akan pertimbangkan untuk kebaikan Jakarta, kebaikan Indonesia," sambungnya. 

Jazilul menerangkan alasan PKB ingin mempertimbangkan tawaran gabung KIM Plus. Pertama, kebersamaan kolaborasi. Kedua, Indonesia membutuhkan kolaborasi, termasuk di Jakarta. 

"Dan PKB selalu mengedepankan kebersamaan," kata Wakil Ketua MPR itu. 

 Jazilul tak menampik soal kemungkinan pihaknya mendorong Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta ke KIM Plus. "Semua serba mungkin," ucapnya. 

 

Termasuk juga kemungkinan PKB ikut bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurut Jazilul, jika sudah sepakat gabung KIM Plus maka otomatis bergabung ke pemerintahan Prabowo. 

"Ya istilah KIM Plus itu kan pak Dasco yang menyampaikan, kalau perspektif saya, KIM Plus itu kolaborasi semua kekuatan politik. Kalau terjadi kolaborasi di DKI, maka akan terjadi juga kolaborasi di nasional. Karena DKI dan nasional irisannya dekat," pungkasnya.