JAKARTA - Komisi III DPR RI mengutuk keras tindakan pembunuhan kepada warga di Yahukimo, Papua Pegunungan, yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Selain dibunuh, mobil warga tersebut juga ikut dibakar.
"Apa yang dilakukan KKB di Papua itu biadab dan keji. Mereka adalah teroris yang terus melakukan aksi teror dan meresahkan masyarakat!," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Pangeran Khairul Saleh, Jumat, 2 Agustus.
Pangeran pun mendesak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk segera menangkap serta menindak pelaku secara hukum. Menurutnya, Polri harus semakin berani untuk menindak KKB.
"Apa yang dilakukan KKB ini sangat tidak berperikemanusiaan. Polri harus semakin berani menindak para KKB ini, karena apa yang mereka lakukan sudah melebihi batas-batas kemanusian,” tegas Legislator dapil Kalimatan Selatan I ini.
Sebagai informasi, kasus di Yahukimo berawal saat korban bernama Abdul Muzakir, yang membawa 15 penumpang orang lainnya hendak pergi ke lokasi pengambilan kayu.
Abdul yang merupakan sopir sebuah CV itu melintas di jalan Kampung Massi, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Rabu, 31 Juli. Namun saat melintas, tiba-tiba mobil korban dihadang oleh 6 anggota KKB yang membawa senjata api dan senjata tajam.
Karena panik, korban kemudian memutar balik mobilnya tetapi mobil tersebut mengalami mati mesin dengan posisi melintang di bahu jalan. Korban, saksi dan penumpang lalu melarikan diri.
Namun naas, korban ditemukan tewas bersimbah darah dengan banyak luka sayatan, dan truknya pun dibakar.
Pangeran menilai, Polri juga harus memastikan keadaan 15 penumpang yang melarikan diri bersama korban. Dia mendesak aparat keamanan untuk segera menangkap dan mengadili para pelaku kekerasan ini.
“Pastikan warga-warga lain yang melarikan diri dari KKB di Yahukimo itu dalam kondisi selamat. Setiap tindakan kriminal harus ditindak dengan tegas, tanpa pandang bulu," tegas politikus PAN itu.
Diketahui, kasus kekerasan KKB bukan yang pertama. Sebelumnya, KKB melakukan aksi baku tembak di hadapan masyarakat sehingga warga Papua resah dan ketakutan pada tahun 2023.
BACA JUGA:
Baru-baru ini, KKB juga membakar sekolah di Pegunungan Bintang di mana sekolah merupakan sarana dan prasarana pendidikan untuk anak-anak Papua agar menjadi penerus bangsa. KKB juga sering mengincar aparat dan tak sedikit personel TNI-Polri menjadi korban.