Bagikan:

JAKARTA - Komisi Tahanan dan Mantan Tahanan, Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) dan Yayasan Addameer untuk Perawatan Tahanan dan Hak Asasi Manusia mengatakan, sedikitnya 18 tahanan tewas di penjara-penjara pendudukan setelah 7 Oktober.

Mereka mengatakan ada puluhan tahanan dari Jalur Gaza yang juga tewas di dalam penjara dan pusat-pusat penahanan, dan hingga gerakan ini, pendudukan tidak mengungkapkan identitas mereka dan keadaan kematian mereka.

"Pasukan pendudukan Israel menahan jenazah sedikitnya 16 tahanan sejak dimulainya agresi di Jalur Gaza," kata lembaga-lembaga tahanan dalam pernyataan bersama, melansir WAFA 25 Juli.

Mereka menunjukkan data ini tidak mencakup jumlah penahanan dari Gaza, dengan mencatat pendudukan mengakui telah menahan sekitar 4.000 warga dari Gaza, ratusan di antaranya telah dibebaskan, dengan mencatat pendudukan menahan ratusan pekerja Gaza di Tepi Barat. .

Lembaga-lembaga tersebut mengklarifikasi, jumlah tahanan di penjara-penjara pendudukan mencapai sekitar 9.700 orang, hingga awal Juli 2024, sementara jumlah tahanan administratif adalah 3.380 orang.

Lembaga-lembaga tersebut juga mengindikasikan, jumlah tahanan perempuan di penjara-penjara pendudukan mencapai 86 tahanan di penjara Israel di Damoun, termasuk seorang wanita hamil.

Mereka juga menambahkan, setidaknya ada 23 tahanan perempuan yang ditempatkan di bawah penahanan administratif, menekankan di antara para tahanan tersebut setidaknya ada 250 anak-anak.

Sejak dimulainya agresi Israel terhadap Jalur Gaza, perintah penahanan administratif telah berjumlah lebih dari 7.500 perintah, termasuk perintah baru dan perintah pembaruan, termasuk perintah terhadap anak-anak dan perempuan

Terpisah, otoritas medis Gaza kemarin mengonfirmasi, sedikitnya 30 orang tewas dan 146 lainnya tewas akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir.

Itu menjadikan jumlah korban tewas warga Palestina akibat agresi mematikan Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 kini telah mencapai 39.175 orang, sementara. 90.403 orang luka-luka.