Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan penyidiknya punya strategi khusus dalam mengusut dugaan korupsi. Termasuk soal siapa saja pihak yang dicegah ke luar negeri.

Hal ini disampaikan Juru Bicara KPK Tessa Mahardika saat disinggung soal Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang tak ikut dicegah berpergian dari Indonesia terkait kasus suap eks caleg PDIP Harun Masiku yang masih buron.

“Bahwa penyidik memiliki cara strategi dan taktik sendiri dalam proses penyidikan,” kata Tessa kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa, 23 Juli.

Adapun KPK baru meminta Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mencegah lima orang ke luar negeri terkait dugaan. Salah satunya adalah Kusnadi yang merupakan staf Hasto.

Kembali ke Tessa, dia bilang penyidik juga pasti akan mempertimbangkan kebutuhan penyidikan. “Untuk pencegahan sepenuhnya menjadi kewenangan penyidik. Siapa saja yang dianggap diperlukan keberadaannya untuk tidak ke luar negeri dalam hal ini penyidik baru menentukan lima orang (dicegah, red),” tegasnya.

“Apakah nanti ada tambahan lagi kita serahkan sepenuhnya ke penyidik,” sambung juru bicara berlatar belakang penyidik tersebut.

 

Diberitakan sebelumnya, KPK mencegah lima orang ke luar negeri terkait dugaan suap yang menjerat eks caleg PDIP Harun Masiku. Berdasarkan informasi namanya adalah Kusnadi yang merupakan staf Sekjen PDIP Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto; pengacara Simeon Petrus, Yanuar Prawira Wasesa, dan Donny Tri Istiqomah; serta Dona Berisa yang merupakan pihak swasta atau istri dari Saeful Bahri penyuap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan.