JAKARTA - Menteri Kesehatan Negara Bagian Gujarat, India barat Rushikesh Patel mengatakan, sedikitnya 16 orang dikonfirmasi tewas akibat virus langka Chandipura.
"14 kasus virus Chandipura telah dilaporkan di Himmatpur, tujuh di antaranya telah dirawat. Tiga kasus virus Chandipura berasal dari negara bagian lain. 50 kasus virus Chandipura telah dilaporkan di seluruh negara bagian dan 16 orang telah meninggal dunia," katanya dikutip dari NDTV 22 Juli.
Awal pekan ini, pihak berwenang negara bagian tersebut melaporkan 29 kasus dan satu kematian, seperti melansir TASS.
Patel mengatakan, informasi mengenai hal ini telah disampaikan di setiap desa dan Pusat Kesehatan Masyarakat, sementara Kepala Menteri telah mengadakan pertemuan dengan para kolektor, Kepala Dinas Kesehatan Distrik (CDHO) dan perguruan tinggi kedokteran.
Sebelumnya, Kepala Menteri Gujarat Bhupendra Patel meninjau situasi di negara bagian tersebut di tengah virus
Chandipura dan mencatat langkah-langkah yang diambil untuk mengendalikan epidemi tersebut.
Kepala Menteri mengarahkan para pejabat untuk menjalankan kampanye penyemprotan bubuk Malathion di distrik-distrik untuk mencegah penyakit tersebut. Ia juga meminta para pejabat untuk memastikan perawatan intensif segera diberikan kepada pasien jika mengalami demam jenis apa pun.
Dikatakan, virus tersebut ditularkan melalui gigitan nyamuk dan kutu. Virus ini pertama kali diisolasi pada tahun 1965, selama wabah ensefalitis di Desa Chandipura, Negara Bagian Maharashtra.
BACA JUGA:
Hanya sedikit yang diketahui tentang penyakit ini. Tidak ada pengobatan khusus atau vaksin untuk melawannya untuk saat ini.
Virus Chandipura menyebabkan demam dengan gejala-gejala yang menyerupai influenza atau ensefalitis akut. Wabah virus Chandipura terjadi di India dari waktu ke waktu, tetapi penyakit ini tidak pernah terdaftar di luar negara ini.
Wabah virus ini, dengan tingkat kematian antara 56 persen dan 76 persen, tercatat di India tengah pada tahun 2003-2004. Virus ini sangat mematikan pada anak-anak.