Bagikan:

JAKARTA - Direktur Secret Service (Dinas Rahasia) Amerika Serikat (AS) Kimberly Cheatle akan memberikan kesaksian di depan Komite Pengawas DPR pada Senin pekan depan terkait penembakan terhadap Donald Trump.

Sebelumnya muncul seruan agar Cheatle mengundurkan diri atau dipecat setelah percobaan pembunuhan Sabtu, 13 Juli, pekan lalu.

“Warga Amerika menuntut jawaban dari Direktur Kimberly Cheatle tentang kegagalan keamanan bersejarah Secret Service yang mengarah pada percobaan pembunuhan terhadap Presiden Trump, pembunuhan terhadap korban yang tidak bersalah, dan melukai orang lain di antara kerumunan,” kata Perwakilan Partai Republik James Comer dari Kentucky, anggota komite tersebut dilansir CBS News, Sabtu, 20 Juli.

Juru bicara Secret Service Anthony Guglielmi mengatakan badan tersebut berkomitmen untuk lebih memahami apa yang terjadi sebelum, selama, dan setelah penembakan “Untuk memastikan hal itu tidak akan terjadi lagi,” katanya.

Komite yang dipimpin Partai Republik dan Dinas Rahasia pekan ini berdebat menetapkan tanggal bagi Cheatle untuk memberikan kesaksian, yang puncaknya adalah Comer memanggil direktur tersebut untuk hadir di hadapan anggota parlemen pada Senin, 22 Juli.

Sebagai tanggapan, Secret Service mengatakan Cheatle menyambut baik kesempatan untuk bersaksi, tetapi meminta agar tanggal tersebut diundur.

Comer dan anggota komite dari Partai Demokrat, Jamie Raskin dari Maryland, menolak permintaan tersebut, dengan mengatakan dalam pernyataan bersama yang jarang terjadi, Cheatle harus hadir di hadapan Komite Pengawas DPR tanpa penundaan pada Senin.

Inspektur jenderal Departemen Keamanan Dalam Negeri mengumumkan pada Rabu, mereka sedang menyelidiki keadaan seputar percobaan pembunuhan tersebut, dan anggota Kongres lainnya dari Partai Republik juga berjanji untuk melakukan penyelidikan sendiri.