JAKARTA - Seorang pria bersenjata menembak mantan anggota parlemen Ukraina yang berhaluan nasionalis yang dikenal karena kampanye gencarnya membela bahasa Ukraina.
Polisi melancarkan perburuan terhadap pria yang diduga menembak Iryna Farion (60) di jalan di barat kota Lviv pada Jumat, 19 Juli.
“Serangan terhadap Iryna Farion diklasifikasikan sebagai percobaan pembunuhan,” kata Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko melalui Telegram dilansir Reuters, Sabtu, 20 Juli.
“Korban berada dalam kondisi kritis dan dokter berjuang untuk menyelamatkan nyawanya,” imbuhnya.
Presiden Volodymyr Zelenskiy mengaku menerima laporan rutin mengenai upaya menangkap pria bersenjata tersebut. Dia mengatakan tindakan kekerasan apa pun harus dikutuk.
Farion, seorang ahli bahasa, menjadi anggota partai nasionalis Svoboda (Kebebasan) pada tahun 2005 dan terpilih menjadi anggota parlemen pada tahun 2012, namun gagal dalam upaya berikutnya untuk memenangkan kursi.
Dia juga pernah bertugas di dewan regional Lviv. Farion menjadi terkenal karena seringnya melakukan kampanye untuk mempromosikan bahasa Ukraina dan mendiskreditkan pejabat publik yang berbicara bahasa Rusia.
Pada tahun 2018, ketika Ukraina memerangi separatis yang didanai Rusia yang telah merebut wilayah di timur, ia menyerukan upaya untuk “meninju setiap orang yang berbahasa Rusia di rahangnya”.
BACA JUGA:
Pada bulan-bulan awal invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, Farion mengecam pejuang resimen Azov berbahasa Rusia yang mempertahankan kota pelabuhan Mariupol selama tiga bulan.
Meskipun bahasa Ukraina adalah satu-satunya bahasa negara di Ukraina, banyak penduduknya menggunakan bahasa Rusia sebagai bahasa pertama, yang merupakan warisan pemerintahan Soviet, ketika bahasa Ukraina berada di bawah tekanan pemerintah.