Bagikan:

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan guncangan gempa magnitudo (M) 7,3 yang melanda negara Chile, Amerika Selatan, Jumat 19 Juli siang waktu setempat tidak berdampak ke wilayah Indonesia.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa tersebut merupakan jenis gempa menengah yang dipicu aktivitas deformasi Lempeng Nazca dan tersubduksi di bawah Chile atau zona benioff dengan mekanisme pergerakan turun.

Setidaknya sejak pukul 10.00 WIB tadi gempa tektonik di darat dengan kedalaman 93 kilometer timur kota San Pedro itu hanya terjadi satu kali aktivitas gempa bumi susulan dengan skala 5,0 magnitudo.

Berdasarkan estimasi peta gempa tersebut berpotensi menimbulkan guncangan skala sedang-menengah di Kota San Pedro de Atacama dan Calama yang berjarak 135 kilometer.

BMKG mengkonfirmasi belum ada laporan dari otoritas negara setempat mengenai dampak kerusakan yang terjadi akibat gempa tektonik itu.

Namun dari hasil pemodelan tsunami dan analisis yang dilakukan oleh tim ahli BMKG memastikan gempa di Chile ini tidak menimbulkan tsunami dan tidak berdampak apapun di wilayah Indonesia.

Oleh karena itu BMKG menghimbau masyarakat utamanya wilayah Indonesia bagian timur dan sekitarnya untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Hasil analisa lanjutan biasa didapatkan masyarakat dengan cara mengakses aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat di setiap daerah.

​​​​​​​