Bagikan:

JAKARTA - Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait laporan kasus pengerusakan properti apartemen Casablanca East Residence (CER) 1, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis, 18 Juli.

Namun saat polisi melakukan olah TKP di ruang sekuriti yang berada di basement apartemen CER 1, tiba - tiba terlihat sekelompok orang menggeruduk ruang sekuriti sambil menebar teror.

"Ini yang sangat kita sayangkan, bahkan didepan aparat hukum sendiri mereka lagi olah TKP menjalankan perintah undang - undang, terlapor tetap melakukan tindakan anarkis," kata Ketua Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun, Khairul Iman kepada wartawan di lokasi, 18 Juli.

Kejadian itu sempat mengganggu pekerja di apartemen.

"Dia memukul - mukul, komandan sekuriti kita dipukulin, namanya Pak Sarnam. Pak Sarnam bilang cukup bersaksi atas peristiwa ini, dari laporan yang sudah ada," ucapnya.

Bahkan sekelompok warga yang menggeruduk lokasi olah TKP kasus pengerusakan properti, juga terus melontarkan sejumlah cacian dan memukul kaca.

"Kemudian dia pukuli kaca, tendang pintu dan mereka teriak dengan kata - kata kasar," ujarnya.

Dikatakan Khairul Iman, pihaknya sudah melaporkan terlapor inisial D ke Polda Metro Jaya pada 28 Juni 2024. Kemudian kasusnya dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Timur pada 1 Juli 2024.

"(laporan sudah masuk) Pasal 170 KUHP dan pasal 111 UU Nomor 20. Sekarang baru tahap BAP dan tadi sudah olah TKP. Pada saat olah TKP, Dona ini menyerang ulang.  Terdapat luka karena dipukul (bagian) badan dengan tangan, bukan pakai alat," katanya.

Aksi tersebut juga sempat direkam kamera amatir warga penghuni apartemen lainnya ada di lokasi kejadian. Akibat keributan sekelompok penghuni apartemen tersebut, sejumlah penghuni apartemen lainnya juga mengaku resah.

Salah satu keluhan berasal dari Lusiana Permatasari, warga penghuni apartemen CER 1 Duren Sawit. Lusiana mewakili penghuni dan paguyuban pemilik apartemen CER 1 mengaku sangat risih dengan adanya kejadian kegaduhan yang terjadi belakangan ini di tempat tinggalnya.

"Kami semua merasa dirugikan, dan berharap segera diselesaikan baik - baik sesuai apa yang saat ini sudah diranah hukum. Kalau ada masalah selesaikan disana. Tapi jangan mengganggu kedamaian, kerukunan disini," kata Lusiana.

Dikatakan Lusiana, kegaduhan yang terjadi belakangan ini akan juga berdampak buruk bagi anak - anak penghuni apartemen. Tindakan - tindakan yang dilakukan oleh warga disini dengan melakukan pengerusakan itu membuat anak - anak secara tak langsung melihat dan mencontoh.

"Itu kurang baik, kurang mendidik. Dampak itu kita rasakan semua disini. Kami sebagai pemilik di apartemen casablanca ini merasa dirugikan," ujarnya.

Kasus keributan antar kelompok penghuni apartemen CER 1 Duren Sawit ini berawal dari adanya seorang wanita penjual air isi ulang melakukan teror pengrusakan properti apartemen di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Kejadian itu terekam kamera CCTV dan video amatir. Nampak wanita itu berjalan sambil menenteng benda di tangan kanannya. Belakangan diketahui, wanita tersebut melakukan pengrusakan karena tidak terima ditegur pengelola apartemen terkait pemasangan toren air isi ulang tokonya.

Saat ini, kedua belah pihak antara penghuni apartemen yang lakukan pengrusakan properti dan Ketua Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS) saling membuat laporan polisi.