JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono tetap menginginkan agar Presiden Joko Widodo berpeluang menjabat selama 3 periode. Padahal, Jokowi telah tegas tidak berminat.
Poyuono menganggap pandemi COVID-19 yang berdampak buruk bagi kesehatan dan ekonomi saat ini memerlukan penanganan khusus dari pemimpin yang berpengalaman seperti Jokowi.
Oleh sebab itu, ia yakin jika amandemen UUD NRI 1945 telah direvisi dan banyak rakyat yang menginginkan, Jokowi pasti akan menyanggupi.
"Kalau konstitusi nya nanti berubah, dan kalau didesak oleh rakyat dengan jumlah yang besar agar Pak Jokowi maju kembali, saya rasa pasti dia akan mau," kata Poyuono dalam diskusi virtual, Sabtu, 20 Maret.
Menurut Poyuono, ketentuan masa jabatan maksimal presiden yang ditetapkan MPR saat masih dipimpin oleh Amien Rais tidak tepat. Sebab, Amien mencontek aturan dari Amerika Serikat.
Padahal, kata Poyuono, Amerika Serikat merupakan negara maju yang kondisi perekonomiannya sudah stabil. Berbeda dengan Indonesia. Kemudian, Amerika juga hanya memiliki dua partai, yakni Demokrat dan Republik.
"Jelas-jelas, Mas Amien Rais itu meng-copy paste dari Amerika Serikat. Tapi pernah nggak dipikir dampaknya apa bagi negara kita dengan keadaan landscape politik dan ekonomi yang berbeda dengan Amerika. Amerika itu cuman ada dua partai, di Indonesia kan kita tahu partainya berkarung-karung," ungkap dia.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo kembali menegaskan dirinya tidak memiliki niat menjadi presiden tiga periode. Penegasan ini disampaikan Jokowi menanggapi isu rencana amandemen UUD NRI 1945 untuk menambah masa jabatan presiden.
"Apa lagi yang harus saya sampaikan? Bolak-balik ya sikap saya tidak berubah. Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak berminat juga menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanatkan dua periode. Itu yang harus kita jaga bersama-sama," kata Jokowi pada Senin, 15 Maret.
Jokowi mengatakan, dalam situasi pandemi COVID-19 semua pihak diminta untuk tidak menambah kegaduhan dengan menggulirkan isu Jokowi ingin menambah masa jabatannya sebagai RI 1.
"Janganlah membuat kegaduhan baru. Kita saat ini tengah fokus pada penanganan pandemi," ujar Jokowi.